Jumat, 25 Maret 2016

OPERASI TAHAP KEDUA

Karena aku dijadwalkan operasi tgl 31 Mei 2012 jam 19.00, jadi aku datang ke RS siang, jam 13.00 baru check-in dan langsung puasa utk persiapan operasi.
Kali ini aku dikasih tau bahwa nanti habis operasi kembali lagi ke kamar perawatan, karena dokter bedahnya gak minta ICU. Aku seneng, karena kupikir kalo dokter gak minta ICU berarti operasinya akan lebih ringan dari yg pertama. Tapi nanti belakangan baru tau bahwa perkiraanku itu keliru.

Jam 19.15, suster datang ke kamarku dan minta aku siap2. Saat itu suster menyodorkan form untuk ICU untuk ditandatangani. Rupanya dokter anestesi yang minta agar setelah operasi aku masuk ICU.
Gak seperti operasi tahap pertama, kali ini suster datang tanpa membawa tempat tidur dorong, jadi aku ke kamar operasi jalan sendiri. Wahhh tambah mantap nih hatiku, karena bisa masuk kamar operasi dg jalan sendiri.
Jam 19.30 aku masuk kamar operasi di lantai 2 dengan diantar suami, adik, uwak, keponakan, saudara2 sepupu dan bbrp orang teman.

Sampai di kamar operasi yang dingin banget (aku sampai gemetaran, ya karena dingin, juga karena grogi), kemudian prosedur standarlah, aku ganti pakaian, dipasang infus, alat monitor jantung dan tekanan darah, berdoa, dan….disuntik bius.
Pasca operasi sekitar jam 22.30, waktu baru sadar dari pembiusan, aku sempat merasakan sakit yang amat sangat dan gelisah. Antara sadar dan tidak, aku me-ronta2. Tapi keluargaku yang mendampingi minta aku untuk tenang, istighfar, tarik nafas panjang, untuk mengurangi sakit dan rasa gak enak yg aku rasakan.

Mungkin saat itu pengaruh bius mulai habis, sementara obat penghilang rasa sakit belum sepenuhnya bereaksi. Aku sempat mendengar dokter ruangan (?) mengatakan bahwa sebenarnya aku sdh diberi obat penghilang rasa sakit dosis tinggi (di bawah morfin?) dan minta aku utk bersabar.
Alhamdulillah…pelan2 rasa sakit itu mulai hilang dan aku mulai tenang.
Ternyata pasca operasi kedua ini lebih sakit dari yang pertama.

Dan seperti yang pertama, aku merasa gak nyaman berada di ICU. Tapi walaupun gak nyaman, aku bersyukur dikirim ke ICU karena kondisiku bisa dimonitor setiap saat.
Jum’at 01 Juni, pagi2 dokter anestesi visit. Saat aku tanya kenapa operasi kedua lebih sakit, dokternya jawab, karena harus diangkat total, jadi ya harus dibersihkan bener, dikikis, padahal luka bekas operasi pertama belum sembuh dan harus dilukai lagi.....pantas saja lebih sakiittt.....
Pagi ini aku dikasih susu, tapi ternyata aku harus hati2 bener saat minum krn selalu tersedak. Akhirnya jadi males minum.

Alhamdulillah siang setelah bapak2 selesai Jum’atan aku pindah ke lantai 4 lagi, dpt kamar No. 446.
Sampai siang aku belum dikasih makan juga, Cuma cairan infus dan obat2an yang masuk ke tubuhku dan sedikit minuman.
Malam selepas magrib dokter bedahku visit dan bilang aku sdh boleh makan bubur dan yg lunak2. Juga bilang bahwa jika aku udah bisa makan, maka infus boleh lepas. Jadi malam itu aku sudah makan bubur dan lauk serba lunak.

Sabtu 02 Juni, karena infus cairanku sudah dilepas, aku sudah bisa ke kamar mandi untuk bersih2. Pagi itu juga sudah bisa sarapan sendiri. Alhamdulillah. Namun yang membuat aku agak stress adalah ketika harus diberi obat karena obatnya banyak banget (obat anti nyeri, anti radang, anti biotik, vitamin, anti pembekuan darah dan ada satu lagi) dan harus masuk melalui pembuluh darah. Sementara pembuluh darahku nyarinya susah dan gampang sekali pecah, akibatnya tanganku kiri kanan biru2 semua alias hematoma.

Minggu 03 Juni, kondisiku terus membaik cuma kadang2 msh batuk berdahak
Senin 04 Juni, aku berharap hari ini boleh pulang. Tapi ternyata dokter bedahku baru visit kira2 jam 20.30 malam. Jadi walaupun aku sudah boleh pulang, aku memutuskan untuk check-out besoknya aja karena sudah malam sementara RS msh harus menyiapkan administrasi dan obat2an untuk dibawa pulang.
Selasa 05 Juni, sejak pagi aku sudah siap2 untuk pulang tapi ternyata aku baru bisa check-out sekitar jam 11.30. Alhamdulillah…..akhirnya aku boleh pulang dan bisa istirahat di “kandang merpatiku’.


bersama uwak dan sepupu sebelum masuk kamar operasi
udah bisa sarapan sendiri



dibezuk sahabat SMP


menjelang pulang....sudah lebih segar
 

3 komentar:

  1. Semoga semakin sehat ya mba Tita...bye-bye sama sel2 kanker tiroid yg nakal itu

    BalasHapus
  2. aamiin...mksh mba Rina....semoga kita dapat menjaga kesehatan kita dan makin sehat....

    BalasHapus
  3. selamat pagi...saya baru saja baca blog ini berharap masih kadang dibuka... sy juga habis pengangkatan teroid total, hanya pengen bertanya sampai berapa lama efek tersedak saat minum dan batuk yg ibu alami...demikian semoga kita senantiasa diberi kesehatan.amin

    BalasHapus