Sabtu, 21 Mei 2016

SCHWERIN, KOTA ISTANA NEGERI DONGENG

Pada awalnya Schwerin gak masuk dalam itinerary kami. Semula di minggu pertama kedatangan kami menjenguk adik, kami  berencana ke Lauterbrunnen & Interlaken (Swiss) lanjut ke Salzburg & Hallstatt (Austria). Tapi rupanya si adik di minggu pertama Oktober 2015 itu sudah ada kegiatan di kampusnya yang baru, akhirnya perjalanan ke Swiss  kami batalkan, karena gak enak pergi tanpa adik. Sedangkan rencana ke Salzburg & Hallstatt kami batalkan karena waktu check jadwal kereta Munchen – Salzburg rupanya saat itu sedang ditiadakan karena sesuatu dan lain hal sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Ya udahlah, mudah2an lain waktu ada rezeki bisa ke Swiss dan Austria.
Akhirnya kami bikin rencana dadakan di suatu hari Minggu ke tempat yang gak terlalu jauh dari Hannover supaya si adik bisa ikut dan pilihan kami jatuh ke Schwerin.

Ada apa di Schwerin? Yuk....simak ceritanya di bawah ini.
Pagi itu kami berangkat dari Hannover naik kereta ke Schwerin transit di Hamburg. Perjalanan Hannover – Hamburg dgn kereta ICE selama kira2 1,5 jam dan Hamburg – Schwerin dengan kereta IC kira2 1 jam.

Mungkin kota ini belum terlalu familier bagi kita seperti Berlin, Frankfurt, Muenchen, dsb.
Schwerin adalah ibukota negara bagian Mecklenberg-Vorpommern. Populasi Schwerin hanya sekitar 100 ribu jiwa dengan luas wilayah sekitar 130 km2 menjadikannya sebagai ibu kota negara bagian terkecil di Jerman. Schwerin berdiri sejak tahun 1160, yaitu sejak Henry the Lion (Henry III) mendirikan sebuah kastil di sana. Kota ini  dikelilingi oleh 7 danau, yang terbesar adalah Schweriner See.
Tahun 1358 Schwerin menjadi bagian dari Duchy of Mecklenburg. Sekitar tahun 1500 dimulailah pembangunan Schweriner Schloss (Schwerin Palace) sebagai kediaman duke.
Setelah tahun 1918, dan semasa Revolusi Jerman yang mengakibatkan keruntuhan monarki Jerman, Schwerin menjadi ibukota dari negara bagian Mecklenburg-Vorpommern.
Saat ini Schwerin dikenal dengan berbagai julukan, antara lain kota dengan  7 danau, florence dari utara, kota katedral.

Kami tiba di Schwerin Hbf sekitar tengah hari, dan langsung menuju ke tourism info yang ada di Hauptbahnhof utk menanyakan bagaimana caranya untuk sampai ke Schweriner Schloss, tujuan utama kami ke Schwerin. Rupanya untuk menuju ke sana bisa dengan berjalan kaki  menyusuri Danau Pfaffenteich atau naik tram dan turun di Marienplatz. Karena aku gak kuat jalan jauh (karena dikira jaraknya jauh) dan juga udara yang cukup dingin, kami memilih naik tram. Ternyata perjalanan ke Marienplatz dengan tram hanya sekitar 5 menit.
Dari Marienplatz kami berjalan kaki menyusuri Schloss strasse, jalanan yang terbuat dari batu. Dari kejauhan sudah terlihat menara Shweriner Schloss. Sepanjang jalan kami melewati kantor2 dan toko2 yang tutup juga jalanan yang sepi, mungkin karena hari Minggu ya. Setelah  melewati gereja St. Anna yang berdiri sejak tahun 1709, Mecklenburg State Theatre dan Staatliches Museum, tibalah kami di tepi Schweriner See.

Schloss Strasse yang sepi.....kantor, toko, cafe....semuanya tutup

Salah satu toko di Schloss Strasse......cukup mengintip etalase dari luar karena tokonya tutup

di kejauhan sudah terlihat Schweriner Schloss

Untuk sampai di Schweriner Schloss kami melewati jembatan batu. Akhirnya......Schweriner Schloss yang indah dan anggun sudah di depan mata.


Schweriner Schloss yang cantik dan anggun (foto dari www.germany.travel)

Schweriner Schloss yang dikelilingi danau (foto dari www.thousandwonders.net)

Schweriner Schloss (foto dari www.thousandwonders.net)

Untuk masuk ke dalam schloss (istana/kastil) yang saat ini menjadi museum dan kantor parlemen negara bagian (Landtag) Mecklenburg-Western Pomerania, kami membeli tiket seharga 6 Euro per orang (utk student 4 Euro) dan izin memotret 3 Euro.

Schweriner Schloss berada di sebuah pulau kecil di tengah Schweriner See. Keberadaan schloss ini bermula dari tahun 973 sebagai sebuah benteng. Pada abad ke 16, fungsi benteng diubah menjadi istana oleh Duke Johann Albrecht. Schloss yang sekarang dibangun pada tahun 1845-1857 oleh Friedrich Franz II.
Istana yang dianggap sebagai salah satu karya historisisme romantik terpenting di Eropa  ini terdiri dari 653 ruangan yang indah. Kami memasuki The Throne Room yang di dalamnya terdapat singgasana asli Grand Duke Friedrich Franz II, Ancestor Gallery yang memajang lukisan para leluhur kerajaan di dindingnya, Dining Room, Flower Room, Smoking Room, Winter Room, Perpustakaan, Round Tower Room dengan view danau. Di istana ini juga terdapat koleksi furniture , lukisan dan porselin yang cantik-cantik.

kakak dan adik di depan Schweriner Schloss

Adik dengan pemanas ruangan kuno

di salah satu ruanga istana

di salah satu ruangan istana yang didominasi warna biru

salah satu bagian istana

kakak dan adik di perpustakaan dengan koleksi buku kuno
 
Setelah berkeliling bagian dalam istana yang dicadangkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO dan dijuluki Neuschwanstein di Utara, kami berkeliling ke bagian luar termasuk ke taman yang mengelilingi istana yang merupakan taman bergaya baroque, juga ke tepi danau yang airnya biru banget.
 
salah satu sudut istana

sudut yang lain
 
Schweriner See dengan air yang biru

Taman istana yang bergaya baroque

kanal di taman istana

kanal dengan angsa dan bebek yang berenang riang

schloss di kejauhan

adik terpesona kecantikan angsa

kakak dan adik dengan istana di latar belakang

ibu dan kakak


bertiga di tepi danau dengan latar belakang istana bak di negeri dongeng


bagian depan istana

Berhubung udara di luar sangat dingin akhirnya kami masuk ke kafe yang merupakan salah satu bagian istana untuk sekedar menghangatkan badan sambil minum coklat hangat dan menikmati sepotong cheese cake yang yummy.
salah satu bagian taman istana, ruangan dengan jendela warna hijau adalah cafe

teras cafe, pengen duduk di sini tapi dingin banget

cheese cake yang yummy
 
Setelah capek berkeliling, kamipun kembali ke hauptbahnhof untuk selanjutnya kembali ke Hannover via Hamburg.
bagian depan Schwerin Hauptbahnhof

Oiya.....perjalanan dari kota ke kota dengan kereta api sangat menarik lho....selain karena keretanya bersih dan hampir selalu tepat waktu juga karena pemandangan selama perjalanan sangat indah, melewati pedesaan, ladang2 gandum, peternakan sapi & kuda, kincir2 angin pembangkit listrik, panel2 solar cell, bukit2, lembah2, hutan2 kecil dengan warna dedaunan yang mulai berubah menjadi merah dan kuning keemasan......indah banget.....tapi sayang gak bisa tercapture dengan baik di foto karena cuma pakai kamera hp sementara keretanya bergerak cepat sekali.....

2 komentar:

  1. Cantik tempatnya ya mba. Jadi pengen kesana

    BalasHapus
  2. iya mba....cantik banget....bayangkan aja....istana di kelilingi danau..... Insya Allah suatu saat nanti mba Yuni juga bisa kesana.....aamiin....

    BalasHapus