Pada awalnya Schwerin gak masuk dalam itinerary
kami. Semula di minggu pertama kedatangan kami menjenguk adik, kami
berencana ke Lauterbrunnen & Interlaken
(Swiss) lanjut ke Salzburg & Hallstatt (Austria). Tapi rupanya si adik di
minggu pertama Oktober 2015 itu sudah ada kegiatan di kampusnya yang baru,
akhirnya perjalanan ke Swiss
kami
batalkan, karena gak enak pergi tanpa adik. Sedangkan rencana ke Salzburg & Hallstatt kami batalkan karena
waktu check jadwal kereta Munchen – Salzburg rupanya saat itu sedang ditiadakan
karena sesuatu dan lain hal sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Ya udahlah, mudah2an lain waktu ada rezeki bisa ke
Swiss dan Austria.
Akhirnya kami bikin rencana dadakan di suatu hari
Minggu ke tempat yang gak terlalu jauh dari Hannover supaya si adik bisa ikut
dan pilihan kami jatuh ke Schwerin.
Ada apa di Schwerin? Yuk....simak ceritanya
di bawah ini.
Pagi itu kami berangkat dari Hannover naik kereta ke
Schwerin transit di Hamburg. Perjalanan Hannover – Hamburg dgn kereta ICE selama kira2 1,5
jam dan Hamburg – Schwerin dengan kereta IC kira2 1 jam.
Mungkin kota ini belum terlalu familier bagi
kita seperti Berlin, Frankfurt, Muenchen, dsb.
Schwerin adalah ibukota negara bagian
Mecklenberg-Vorpommern. Populasi Schwerin hanya sekitar 100 ribu jiwa dengan
luas wilayah sekitar 130 km2 menjadikannya sebagai ibu kota negara bagian
terkecil di Jerman. Schwerin berdiri sejak tahun 1160, yaitu sejak Henry the
Lion (Henry III) mendirikan sebuah kastil di sana. Kota ini dikelilingi oleh 7 danau, yang terbesar adalah
Schweriner See.
Tahun 1358 Schwerin menjadi bagian dari
Duchy of Mecklenburg. Sekitar tahun 1500 dimulailah pembangunan Schweriner
Schloss (Schwerin Palace) sebagai kediaman duke.
Setelah tahun 1918, dan semasa Revolusi
Jerman yang mengakibatkan keruntuhan monarki Jerman, Schwerin menjadi ibukota
dari negara bagian Mecklenburg-Vorpommern.
Saat ini Schwerin dikenal dengan berbagai
julukan, antara lain kota dengan 7
danau, florence dari utara, kota katedral.
Kami tiba di Schwerin Hbf sekitar tengah hari, dan
langsung menuju ke tourism info yang ada di Hauptbahnhof utk menanyakan bagaimana caranya untuk
sampai ke Schweriner Schloss, tujuan utama kami ke Schwerin. Rupanya untuk
menuju ke sana bisa dengan berjalan kaki
menyusuri Danau Pfaffenteich atau naik tram
dan turun di Marienplatz. Karena aku gak kuat jalan jauh (karena dikira
jaraknya jauh) dan juga udara yang cukup dingin, kami memilih naik tram.
Ternyata perjalanan ke Marienplatz dengan tram hanya sekitar 5 menit.
Dari Marienplatz kami berjalan kaki menyusuri
Schloss strasse, jalanan yang terbuat dari batu. Dari kejauhan sudah terlihat
menara Shweriner Schloss. Sepanjang jalan kami melewati kantor2 dan toko2 yang
tutup juga jalanan yang sepi, mungkin karena hari Minggu ya. Setelah
melewati gereja St. Anna yang berdiri sejak
tahun 1709, Mecklenburg State Theatre dan Staatliches Museum, tibalah kami di
tepi Schweriner See.
|
Schloss Strasse yang sepi.....kantor, toko, cafe....semuanya tutup |
|
Salah satu toko di Schloss Strasse......cukup mengintip etalase dari luar karena tokonya tutup |
|
di kejauhan sudah terlihat Schweriner Schloss |
Untuk sampai di Schweriner Schloss kami melewati jembatan
batu. Akhirnya......Schweriner Schloss yang indah dan anggun sudah di depan
mata.
Untuk masuk ke dalam schloss (istana/kastil) yang
saat ini menjadi museum dan kantor parlemen negara bagian (Landtag)
Mecklenburg-Western Pomerania, kami membeli tiket seharga 6 Euro per orang (utk
student 4 Euro) dan izin memotret 3 Euro.
Schweriner Schloss berada di sebuah pulau
kecil di tengah Schweriner See. Keberadaan schloss ini bermula dari tahun 973
sebagai sebuah benteng. Pada abad ke 16, fungsi benteng diubah menjadi istana
oleh Duke Johann Albrecht. Schloss yang sekarang dibangun pada tahun 1845-1857
oleh Friedrich Franz II.
Istana yang dianggap sebagai salah satu
karya historisisme romantik terpenting di Eropa ini terdiri dari 653 ruangan yang indah. Kami
memasuki The Throne Room yang di dalamnya terdapat singgasana asli Grand Duke Friedrich
Franz II, Ancestor Gallery yang memajang lukisan para leluhur kerajaan di
dindingnya, Dining Room, Flower Room, Smoking Room, Winter Room, Perpustakaan,
Round Tower Room dengan view danau. Di istana ini juga terdapat koleksi furniture
, lukisan dan porselin yang cantik-cantik.
|
kakak dan adik di depan Schweriner Schloss |
|
Adik dengan pemanas ruangan kuno |
|
di salah satu ruanga istana |
|
di salah satu ruangan istana yang didominasi warna biru |
|
salah satu bagian istana |
|
kakak dan adik di perpustakaan dengan koleksi buku kuno |
Setelah berkeliling bagian dalam istana yang dicadangkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO dan dijuluki Neuschwanstein di Utara, kami berkeliling ke bagian luar termasuk ke taman yang mengelilingi istana yang merupakan taman bergaya baroque, juga ke tepi danau yang airnya biru banget.
|
salah satu sudut istana |
|
sudut yang lain |
|
Schweriner See dengan air yang biru |
|
Taman istana yang bergaya baroque |
|
kanal di taman istana |
|
kanal dengan angsa dan bebek yang berenang riang |
|
schloss di kejauhan |
|
adik terpesona kecantikan angsa |
|
kakak dan adik dengan istana di latar belakang |
|
ibu dan kakak |
|
bertiga di tepi danau dengan latar belakang istana bak di negeri dongeng |
|
bagian depan istana |
Berhubung udara di luar sangat dingin akhirnya
kami masuk ke kafe yang merupakan salah satu bagian istana untuk sekedar
menghangatkan badan sambil minum coklat hangat dan menikmati sepotong cheese
cake yang yummy.
|
salah satu bagian taman istana, ruangan dengan jendela warna hijau adalah cafe |
|
teras cafe, pengen duduk di sini tapi dingin banget |
|
cheese cake yang yummy |
Setelah capek berkeliling, kamipun kembali ke
hauptbahnhof untuk selanjutnya kembali ke Hannover via Hamburg.
|
bagian depan Schwerin Hauptbahnhof |
Oiya.....perjalanan dari kota ke kota dengan
kereta api sangat menarik lho....selain karena keretanya bersih dan hampir
selalu tepat waktu juga karena pemandangan selama perjalanan sangat indah,
melewati pedesaan, ladang2 gandum, peternakan sapi & kuda, kincir2 angin
pembangkit listrik, panel2 solar cell, bukit2, lembah2, hutan2 kecil dengan
warna dedaunan yang mulai berubah menjadi merah dan kuning keemasan......indah
banget.....tapi sayang gak bisa tercapture dengan baik di foto karena cuma
pakai kamera hp sementara keretanya bergerak cepat sekali.....
Cantik tempatnya ya mba. Jadi pengen kesana
BalasHapusiya mba....cantik banget....bayangkan aja....istana di kelilingi danau..... Insya Allah suatu saat nanti mba Yuni juga bisa kesana.....aamiin....
BalasHapus