Jumat, 06 Mei 2016

DRESDEN, KOTA CANTIK YANG FOTOGENIK

Semula Dresden gak masuk itinerary kami, tapi karena kami masih punya tiket German Rail Pass yang sayang kalau tidak dimanfaatkan, akhirnya di suatu hari di bulan Oktober 2015 pergilah aku dan si kakak ke Dresden.
Dan pilihan kami rupanya gak salah, karena ternyata Dresden adalah kota yang cantik dan fotogenik, walaupun sebelum berangkat ada rasa khawatir karena kota ini adalah pusatnya Pegida, suatu kelompok anti Islam yang secara reguler (setiap hari Senin) melakukan demonstrasi.
Waktu itu kami berangkat dari Hannover menggunakan kereta IC dan transit di Leipzig Hbf.
Leipzig Hbf adalah stasiun kereta api terbesar di Eropa berdasarkan luas lantainya. Dari Leipzig kami lanjut ke Dresden menggunakan kereta ICE. Total perjalanan Hannover-Dresden (dengan transit) sekitar 4 jam.
Dresden adalah ibukota negara bagian Sachsen (Saxony) dan dibelah oleh S. Elbe yang cantik. Penduduk Dresden saat ini sekitar 500 ribu jiwa. Pelukis terkenal Indonesia, Raden Saleh, pernah tinggal disini pada abad ke 19.
Kota Dresden konon didirikan sejak tahun 1206. Walaupun lebih luas dari Munich, namun tempat2 bersejarahnya terletak dalam satu kawasan yang compact dan dapat dijangkau dengan berjalan kaki.
Berdasarkan catatan sejarah, saat PD II yaitu tepatnya tanggal 13-14 Februari 1945 sebagian besar kota Dresden hancur dibumi-hanguskan oleh serangan udara pasukan Sekutu dan lebih dari 30 ribu penduduk Dresden tewas.
Setelah perang selesai, kota ini dibangun dan ditata kembali, bangunan2 bersejarah direkonstruksi, alhasil saat ini Dresden menjelma kembali menjadi kota yang cantik dan elegan.

Kami tiba di Dresden di suatu sore disambut gerimis dan langsung menuju Hotel Holiday Inn yang tak seberapa jauh dari hauptbahnhof. Setelah check in dan meletakkan koper di kamar, kami segera bergegas berjalan ke kawasan Altstadt, Altmarkt Square, Neumarkt Square dan Frauenkirche.
Frauenkirche (Church of Our Lady) merupakan salah satu gereja yang hancur saat PD II dan bangunan yang sekarang merupakan hasil rekonstruksi dari tahun 1992-2005 menggunakan sebagian besar batu bata asli dari bangunan lama. Saat ini Frauenkirche menjadi ikon paling terkenal dari kota Dresden dan terletak di Neumarkt. Frauenkirche yang asli didirikan pada abad ke 11.
Karena gerimis dan udara makin dingin akhirnya setelah mengambil beberapa foto, kami buru2 kembali ke hotel untuk istirahat.

transit di Leipzig Hbf

Altmarkt Square, banyak pertokoan mewah di sini

Frauenkirche, ikon kota Dresden, dengan patung Martin Luther di depannya

Frauenkirche dengan deretan kafe di depannya, tempat nongkrong sore yang asyik

patung Friedrich August II (Augustus II the Strong), Koenig von Sachsen, di Neumarkt Square


pedestrian yang lebar, deretan toko dan kafe, di satu sore yang indah
 
Besok paginya, masih di bawah rinai gerimis dan masih sepi karena masih pagi sekali, kami kembali menuju kawasan Altstadt......brrr....udara dingin sekali....tapi kami tetap semangat ingin melihat kota cantik ini. Sempat agak deg2an karena melihat ada stiker Pegida di satu tiang listrik di seberang Residenz Schloss.
Kami mengunjungi Zwinger Palace yang saat ini  digunakan sebagai museum, namun sayang karena kepagian saat kami ke sana jadi museumnya belum buka. Zwinger Palace dibangun mulai tahun 1710 atas perintah Augustus the Strong, elector of Saxony, dan mulai resmi digunakan tahun 1719.
Namun bangunan ini menjadi salah satu yang hancur saat PD II dan bangunan yang sekarang merupakan hasil rekonstruksi.
Selanjutnya kami melangkah ke Semperoper (Semper Opera House), yang merupakan salah satu gedung opera tercantik di dunia dan merupakan rumah bagi Saxon State Orchestra, salah satu orkestra tertua dan terbaik di dunia. Semperoper yang asli dibangun oleh arsitek Gottfried Semper dan mulai digunakan tahun 1841. Bangunan ini juga hancur saat PD II dan bangunan yang sekarang adalah hasil rekonstruksi dan mulai digunakan tahun 1985.
Langkah kami selanjutnya membawa kami ke Residenz Schloss (Royal Palace) yang bagian dinding luarnya terdapat mural sepanjang 102 meter yang berisi lukisan Procession of Princes (sejarah dinasti Saxony). Residenz Schloss merupakan salah satu bangunan tertua di Dresden, selama hampir 400 tahun istana ini menjadi kediaman para elector (1547 – 1806) dan raja2 Saxony (1806 – 1918).
Saat PD II sebagian schloss ini hancur dan restorasi selesai tahun 2013 dan sekarang Residenz Schloss menjadi museum.
 Masih di bawah rinai gerimis, kami melangkah ke arah Augustus Brücke (jembatan di atas S. Elbe yang menghubungkan Altstadt dan Neustadt).
Kami sempat membeli beberapa souvenir di penjual souvenir di depan Fuerstenzug (dinding mural) dan menjadi pembeli pertama pagi itu.



Residenz Schloss di suatu pagi yang dingin


Semperoper

bagian depan Zwinger Palace

taman di bagian dalam Zwinger Palace

Zwinger Palace

Kronentor (crown gate) salah satu gate di Zwinger Palace
 
bagian depan Cathedral (Dresdner Dom)


Pemandangan cantik di tepi S. Elbe

kotak pos yang imut

Augustus Bruecke di pagi hari yang sepi

Patung Friedrich August

Fuerstenzug, mural Procession of Princes

detail mural yang indah

pertokoan mewah di Neumarkt


Meriam yang digunakan militer Sachsen buatan tahun 1730
 
 Karena berjalan di bawah gerimis dan angin musim gugur yang dingin,  kamipun kedinginan, akhirnya kami masuk ke dalam mall yang ada di Altmarkt, sekedar untuk meghangatkan badan.

Ahhh....Dresden benar2 kota yang cantik....dan setiap sudutnya sangat fotogenik. Gak terbayang saat PD II kota ini hancur.Sebagai penggemar sejarah, sungguh aku menyukai kota ini. Sayang karena waktu yang terbatas, kami gak sempat explore seluruh bagian kota yang indah ini, juga gak sempat explore ke museum2 yang sangat banyak di Dresden. Mudah2an lain kali kami berkesempatan ke sini lagi untuk waktu yang lebih lama supaya bisa explore ke berbagai sudut kota dan ke museum2.....aamiin....

Setelah capek berkeliling, siangnya kami kembali ke Hannover melalui Berlin dan gak disangka, di kereta ICE Berlin – Hannover kami ketemu pramugara kereta orang Jogya yang sudah 20 tahun kerja di Jerman.

 
Dresden Hauptbahnhof
 
Dresden Hauptbahnhof.....menanti kereta ke Berlin

nyicip Belgian Waffle di ICE



Tidak ada komentar:

Posting Komentar