Rikugien Garden
Tujuan pertama kami hari ini
adalah Rikugien Garden yang terletak di dekat Stasiun Komagome (JR Yamanote
Line), hanya berjalan kira-kira 10 menit sampailah kami ke taman ini. Untuk
masuk ke taman ini kami membeli tiket masuk seharga 300 Yen per orang. Taman Rikugien
ini merupakan salah satu taman terindah di Tokyo yang seolah-olah menjadi oase
di tengah padat dan sibuknya Tokyo. Taman ini mempunyai lanskap yang menarik
karena ada pepohonan yang mirip hutan kecil, ada juga bukit-bukit kecil, sungai
kecil dan kolam di tengah taman. Semuanya tertata rapi dan bersih. Taman ini
sudah berusia lebih dari 300 thn dan dibangun tahun 1700-an oleh Kekaisaran Edo.
Taman ini juga sempat dimiliki dan menjadi tempat tinggal keluarga Iwasaki,
pendiri Mitsubishi, sebelum akhirnya diserahkan kepada pemerintah kota Tokyo
untuk menjadi taman umum. Disebut juga sebagai taman dengan lanskap terbaik di
Jepang bersama dengan taman Koishikawa Korakuen.
Jika ke taman ini pada musim
semi, maka kita akan disuguhi keindahan bunga sakura dan magnolia yang
bermekaran, sementara di musim gugur kita akan melihat daun-daun maple yang
berubah warna menjadi merah. Kami ke sana di penghujung musim panas, jadi
daun-daun pepohonan masih berwarna hijau, namun taman ini tetap terlihat
cantik.
Kami berkunjung ke Taman Rikugien
bertepatan dengan Hari Orang Tua (Hari Lanjut Usia Nasional), yaitu hari Senin
minggu ketiga di bulan September yang merupakan hari libur resmi di Jepang.
Jadi saat itu kami melihat banyak orang-orang lanjut usia yang jalan-jalan di
taman ini karena khusus untuk hari tersebut tiket masuk te taman ini gratis
untuk orang yang berusia lanjut (>65 thn).
Bagi penyuka taman dan tanaman seperti kami, berkunjung ke Rikugien Garden ini sangat menyenangkan, sembari cuci mata juga menenangkan fikiran, melihat taman yang bersih dan tertata rapi, hati dan fikiran siapa yang gak nyaman dan tenang?
|
menanti metro - siap explore Tokyo hari ke-3 |
|
sambil nunggu kereta, narsis dulu....mumpung sepi..... |
|
Gerbang masuk Rikugien Garden, kakak dan adik beli tiket masuk, ibu narsis dulu |
|
cantik kan tamannya? |
|
taman yang indah dan rapi |
|
salah satu sudut Rikugien Garden |
|
sejuk mata memandangnya |
|
tenang.....tentram.... |
|
kakak dan adik asyik hunting foto |
|
kira-kira objeknya apa ya? |
|
salah satu papan penunjuk di taman, kira-kira menjelaskan apa ya? |
|
seiring sejalan |
|
andai punya taman seindah ini..... |
|
Pintu keluar taman |
|
Karena bertepatan dengan Hari Orang Tua Nasional, jadi pengunjung taman kebanyakan kakek nenek |
|
isitirahat dulu setelah mengelilingi taman |
|
mejeng dulu ah.... |
|
pintu keluar taman.....dan petualangan di taman ini berakhir disini..... |
|
tiket masuk Rikugien Garden |
Imperial Palace
Dari Rikugien Garden, kami menuju
Imperial Palace yang merupakan istana kekaisaran Jepang. Istana ini dulunya merupakan Edo Castle,
dikelilingi oleh taman yang luas dan tembok batu di tengah pusat kota Tokyo.
Edo Castle pernah menjadi tempat kedudukan Tokugawa Shogun yang memerintah
Jepang dari tahun 1603-1867. Kami melintasi Kokyo Gaien, suatu plaza luas yang
terletak di depan Imperial Palace, ke arah Nijubashi Bridge, yang merupakan
jembatan menuju bagian dalam kawasan istana. Kawasan bagian dalam istana tentu
saja tertutup untuk umum. Masuk ke kawasan Imperial Palace ini gratis ya.
|
jejeran sepeda yang diparkir di pinggir jalan, walau Jepang negara produsen motor tapi di sini jarang orang yg pakai motor, kebanyakan sih ya sepeda selain kendaraan umum tentunya |
|
Nijubashi Bridge |
|
mejeng dulu dgn latar belakang Nijubashi Bridge |
|
My men @ Nijubashi Bridge |
|
Foto dari jauh aja, soalnya gerimis dan anginnya dingin jadi agak malas mau mendekat ke Nijubashi Bridge |
|
Kokyo Gaien, plaza di depan Imperial Palace |
|
di tengah hutan beton Tokyo |
|
masih di seputaran Imperial Palace |
|
Istirahat dulu di tengah hutan beton Tokyo, di depan Imperial Palace |
|
Wefie di Kokyo Gaien, plaza di depan Imperial Palace |
|
Parit lebar yang mengelilingi Imperial Palace |
|
Ada angsa cantik berenang dengan tenang di parit sekeliling Imperial Palace, di tengah belantara beton Tokyo |
Makan Siang di Sekai Cafe
Capek dan lapar setelah
berkeliling Rikugien Garden dan Imperial Palace, selanjutnya kami menuju
Asakusa untuk maksi. Kali ini kami ke Sekai Cafe yang menyediakan menu halal
dan vegetarian. Resto ini juga menyediakan mushola. Di resto ini juga dijual
beberapa makanan dan produk halal lain, misalnya ramen instan, tapi karena
belum tahu rasanya seperti apa jadi kami hanya beli 4 bungkus untuk sarapan.
Saat kami makan untuk sarapan esoknya, ternyata rasanya enaaakk.....jadi
menyesal kenapa cuma beli 4 dan langsung habis....hahaha...
|
Menanti pesanan di Sekai Cafe |
|
Outlet makanan halal |
|
Makanan halal, organik, non alergi dan bisa buat vegetarian, ada free wifi juga |
|
Penampakan Sekai Cafe |
|
Ini nih menunya.....yummy.... |
Yokohama, kota pelabuhan
Selepas maksi dan sholat
duhur-asar, kami menuju Tokyo Station. Untuk pertama kalinya kami akan
menggunakan tiket JR Pass karena kami akan ke Yokohama menggunakan shinkansen,
jadi di stasiun ini kami mengaktifkan dulu tiket JR Pass kami. Perjalanan ke
Yokohama ini merupakan perjalanan nostalgia karena thn 2006 yang lalu saya
pernah ke sini (selain ke Tokyo). Perjalanan Tokyo – Shin Yokohama dengan
menggunakan Tokaido-Sanyo Shinkansen hanya
memakan waktu kurang dari 30 menit. Sampai di Yokohama disambut hujan yang cukup
deras. Dari stasiun kami langsung berjalan kaki menuju ke arah pelabuhan, tapi
kami gak berlama-lama disini karena hujan makin deras. Kepalang sudah sampai
Yokohama kami lanjut melipir ke Red Brick Warehouse yang gak jauh dari
pelabuhan. Red Brick Warehouse ini dibangun pada awal tahun 1900-an dan saat
ini menjadi pertokoan dan event venues. Tadinya mau ke Minato Mirai dan juga
ketemuan sama seorang teman yang saat ini stay di Yokohama, tapi karena hujan
makin deras akhirnya kami batalkan rencana tersebut dan buru-buru kembali ke
stasiun untuk selanjutnya kembali ke Tokyo. Jadi kami hanya melihat Landmark
Tower dan Cosmo World Ferris Wheel yang ada di Minato Mirai dari kejauhan saja.
Sampai Tokyo sudah malam, kami langsung pulang ke apartemen untuk istirahat.
|
Di area pelabuhan Yokohama, gelap ya....karena hujan dan mendung |
|
walaupun hujan tetap semangat jalan di Yokohama |
|
Red Brick Warehouse, berhubung cuaca gelap dan hujan jadi gak keliatan warna merah gedungnya |
|
Minato Mirai di kejauhan....berkabut euiii..... |
|
Red Brick Warehouse |
|
Stasiun Yokohama |
|
Minato Mirai di saat cerah....foto kenangan tahun 2006 yg lalu |
|
Beli tiket JR Pass di Indonesia, dapat bukti pembelian seperti ini, nanti di Jepang ditukar dengan tiket JR Pass |
|
Ini tiket JR Pass nya yang berlaku untuk 7 hari |
|
Kenang2an di Yokohama 10 thn yg lalu bersama teman dari berbagai negara
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar