Sabtu, 03 Desember 2016

Tokyo- Day 3, 19 September 2016

Rikugien Garden


Tujuan pertama kami hari ini adalah Rikugien Garden yang terletak di dekat Stasiun Komagome (JR Yamanote Line), hanya berjalan kira-kira 10 menit sampailah kami ke taman ini. Untuk masuk ke taman ini kami membeli tiket masuk seharga 300 Yen per orang. Taman Rikugien ini merupakan salah satu taman terindah di Tokyo yang seolah-olah menjadi oase di tengah padat dan sibuknya Tokyo. Taman ini mempunyai lanskap yang menarik karena ada pepohonan yang mirip hutan kecil, ada juga bukit-bukit kecil, sungai kecil dan kolam di tengah taman. Semuanya tertata rapi dan bersih. Taman ini sudah berusia lebih dari 300 thn dan dibangun tahun 1700-an oleh Kekaisaran Edo. Taman ini juga sempat dimiliki dan menjadi tempat tinggal keluarga Iwasaki, pendiri Mitsubishi, sebelum akhirnya diserahkan kepada pemerintah kota Tokyo untuk menjadi taman umum. Disebut juga sebagai taman dengan lanskap terbaik di Jepang bersama dengan taman Koishikawa Korakuen.
Jika ke taman ini pada musim semi, maka kita akan disuguhi keindahan bunga sakura dan magnolia yang bermekaran, sementara di musim gugur kita akan melihat daun-daun maple yang berubah warna menjadi merah. Kami ke sana di penghujung musim panas, jadi daun-daun pepohonan masih berwarna hijau, namun taman ini tetap terlihat cantik.
Kami berkunjung ke Taman Rikugien bertepatan dengan Hari Orang Tua (Hari Lanjut Usia Nasional), yaitu hari Senin minggu ketiga di bulan September yang merupakan hari libur resmi di Jepang. Jadi saat itu kami melihat banyak orang-orang lanjut usia yang jalan-jalan di taman ini karena khusus untuk hari tersebut tiket masuk te taman ini gratis untuk orang yang berusia lanjut (>65 thn).
Bagi penyuka taman dan tanaman seperti kami, berkunjung ke Rikugien Garden ini sangat menyenangkan, sembari cuci mata juga menenangkan fikiran, melihat taman yang bersih dan tertata rapi, hati dan fikiran siapa yang gak nyaman dan tenang? 
menanti metro - siap explore Tokyo hari ke-3

sambil nunggu kereta, narsis dulu....mumpung sepi.....

Gerbang masuk Rikugien Garden, kakak dan adik beli tiket masuk, ibu narsis dulu

cantik kan tamannya?

taman yang indah dan rapi

salah satu sudut Rikugien Garden

sejuk mata memandangnya

tenang.....tentram....

kakak dan adik asyik hunting foto

kira-kira objeknya apa ya?

salah satu papan penunjuk di taman, kira-kira menjelaskan apa ya?

seiring sejalan

andai punya taman seindah ini.....

Pintu keluar taman

Karena bertepatan dengan Hari Orang Tua Nasional, jadi pengunjung taman kebanyakan kakek nenek
isitirahat dulu setelah mengelilingi taman

mejeng dulu ah....
pintu keluar taman.....dan petualangan di taman ini berakhir disini.....
tiket masuk Rikugien Garden

Imperial Palace
Dari Rikugien Garden, kami menuju Imperial Palace yang merupakan istana kekaisaran Jepang.  Istana ini dulunya merupakan Edo Castle, dikelilingi oleh taman yang luas dan tembok batu di tengah pusat kota Tokyo. Edo Castle pernah menjadi tempat kedudukan Tokugawa Shogun yang memerintah Jepang dari tahun 1603-1867. Kami melintasi Kokyo Gaien, suatu plaza luas yang terletak di depan Imperial Palace, ke arah Nijubashi Bridge, yang merupakan jembatan menuju bagian dalam kawasan istana. Kawasan bagian dalam istana tentu saja tertutup untuk umum. Masuk ke kawasan Imperial Palace ini gratis ya.

jejeran sepeda yang diparkir di pinggir jalan, walau Jepang negara produsen motor tapi di sini jarang orang yg pakai motor, kebanyakan sih ya sepeda selain kendaraan umum tentunya

Nijubashi Bridge

mejeng dulu dgn latar belakang Nijubashi Bridge

My men @ Nijubashi Bridge

Foto dari jauh aja, soalnya gerimis dan anginnya dingin jadi agak malas mau mendekat ke Nijubashi Bridge

Kokyo Gaien, plaza di depan Imperial Palace

di tengah hutan beton Tokyo

masih di seputaran Imperial Palace

Istirahat dulu di tengah hutan beton Tokyo, di depan Imperial Palace

Wefie di Kokyo Gaien, plaza di depan Imperial Palace

Parit lebar yang mengelilingi Imperial Palace

Ada angsa cantik berenang dengan tenang di parit sekeliling Imperial Palace, di tengah belantara beton Tokyo

 Makan Siang di Sekai Cafe

Capek dan lapar setelah berkeliling Rikugien Garden dan Imperial Palace, selanjutnya kami menuju Asakusa untuk maksi. Kali ini kami ke Sekai Cafe yang menyediakan menu halal dan vegetarian. Resto ini juga menyediakan mushola. Di resto ini juga dijual beberapa makanan dan produk halal lain, misalnya ramen instan, tapi karena belum tahu rasanya seperti apa jadi kami hanya beli 4 bungkus untuk sarapan. Saat kami makan untuk sarapan esoknya, ternyata rasanya enaaakk.....jadi menyesal kenapa cuma beli 4 dan langsung habis....hahaha...
Menanti pesanan di Sekai Cafe

Outlet makanan halal

Makanan halal, organik, non alergi dan bisa buat vegetarian, ada free wifi juga

Penampakan Sekai Cafe

Ini nih menunya.....yummy....

Yokohama, kota pelabuhan
 Selepas maksi dan sholat duhur-asar, kami menuju Tokyo Station. Untuk pertama kalinya kami akan menggunakan tiket JR Pass karena kami akan ke Yokohama menggunakan shinkansen, jadi di stasiun ini kami mengaktifkan dulu tiket JR Pass kami. Perjalanan ke Yokohama ini merupakan perjalanan nostalgia karena thn 2006 yang lalu saya pernah ke sini (selain ke Tokyo). Perjalanan Tokyo – Shin Yokohama dengan menggunakan Tokaido-Sanyo Shinkansen hanya memakan waktu kurang dari 30 menit. Sampai di Yokohama disambut hujan yang cukup deras. Dari stasiun kami langsung berjalan kaki menuju ke arah pelabuhan, tapi kami gak berlama-lama disini karena hujan makin deras. Kepalang sudah sampai Yokohama kami lanjut melipir ke Red Brick Warehouse yang gak jauh dari pelabuhan. Red Brick Warehouse ini dibangun pada awal tahun 1900-an dan saat ini menjadi pertokoan dan event venues. Tadinya mau ke Minato Mirai dan juga ketemuan sama seorang teman yang saat ini stay di Yokohama, tapi karena hujan makin deras akhirnya kami batalkan rencana tersebut dan buru-buru kembali ke stasiun untuk selanjutnya kembali ke Tokyo. Jadi kami hanya melihat Landmark Tower dan Cosmo World Ferris Wheel yang ada di Minato Mirai dari kejauhan saja. Sampai Tokyo sudah malam, kami langsung pulang ke apartemen untuk istirahat.

Di area pelabuhan Yokohama, gelap ya....karena hujan dan mendung

walaupun hujan tetap semangat jalan di Yokohama

Red Brick Warehouse, berhubung cuaca gelap dan hujan jadi gak keliatan warna merah gedungnya

Minato Mirai di kejauhan....berkabut euiii.....

Red Brick Warehouse

Stasiun Yokohama

Minato Mirai di saat cerah....foto kenangan tahun 2006 yg lalu
Beli tiket JR Pass di Indonesia, dapat bukti pembelian seperti ini, nanti di Jepang ditukar dengan tiket JR Pass

Ini tiket JR Pass nya yang berlaku untuk 7 hari
Kenang2an di Yokohama 10 thn yg lalu bersama teman dari berbagai negara




Tidak ada komentar:

Posting Komentar