Selasa, 19 April 2016

AMAZING JOURNEY TO RAJA AMPAT

Day 1

Di akhir Maret 2014 tetiba dapat memo dari Kantor Pusat bahwa aku diminta untuk melakukan sharing session mengenai program energi di Kilang Kasim, Sorong. Yeaayyy.....aku exciting banget soalnya belum pernah ke sana, tapi sekaligus deg2an mengingat perjalanannya cukup jauh.
Alhasil awal April 2014 aku terbang ke Sorong tengah malam menggunakan Express Air langsung dari Jakarta, tiba di Sorong pagi. Kemudian lanjut perjalanan darat ke Kilang Kasim selama kira2 2 jam. Sampai sore di Kilang Kasim dan malamnya langsung kembali ke Sorong.

Day 2
Besok paginya diajak ke Raja Ampat deh.....nyebrang dari Pelabuhan Sorong (lupa namanya) menggunakan speed boat, spot pertama adalah Pulau Kri, pulau pasir putih yang indah banget.

@Pelabuhan di Sorong, siap2 ke Raja Ampat

spot 1 - Pulau Kri

Spot 1 - Pulau Kri, terlihat laut seperti terbelah
 
 

Setelah berfoto ria dan rendam2 kaki di sini perjalanan dilanjutkan ke Sauwandarek Village di Pulau Mansuar. Ohhhh.....indah banget..... terumbu karang dan aneka jenis ikan bersanding dengan bening dan birunya laut....terlihat jelas dari atas dermaga kayu tanpa harus snorkeling (harap maklum yaaa....saya gak berani nyebur ke laut.....apalagi dari sekian orang di rombongan, saya perempuan sendiri....hehehe....).
Lihat anak2 kecil main di pantai....jadi berpikir dalam hati bahwa mereka adalah anak2 yang berbahagia karena punya tempat bermain yang luas sekali dan sangat indah.

Spot 2 -  Sauwandarek Village

Keindahan Sauwandarek Village

Menatap keindahan terumbu karang dan ikan warna warni

Dermaga kayu Sauwandarek Village

anak kecil Sauwandarek Village


Kemudian perjalanan dilanjutkan ke Pulau Saonek karena di pulau ini ada masjid yang cukup besar untuk kami melaksanakan sholat Dhuhur. Ketemu gadis2 kecil yang cantik di mesjid tersebut.

gadis kecil Pulau Saonek


Setelah itu kami ke Raja Ampat Dive Resort di Pulau Waigeo untuk late lunch dan istirahat. Menu makan siangnya seperti menu rumahan...not bad-lah.... Konon katanya resort ini adalah milik Nadine Chandrawinata dan adik2nya. Memang sih di restoran resort ini banyak buku2/majalah2 mengenai Raja Ampat dengan Nadine sebagai modelnya.

Sorenya kami ke Sawinggrai Village untuk bermain dengan ikan2 kecil.
Lanjut ke spot selanjutnya yaitu pulau gundukan pasir untuk menanti sunset. Pasir putih, laut biru, langit biru, awan putih.....paduan sempurna.....
Kemudian kami kembali ke Resort untuk istirahat.

Spot 3 - Sawinggrai Village, disini ada homestay

Spot 4 - Pulau Pasir, menanti sunset

ini Aurell, speedboat yang mengantar kami

Sunset......amazing....


Day 3

Setelah sarapan, kami check out untuk selanjutnya ke spot berikutnya yaitu kumpulan pulau2 karang  Teluk Kabui, tapi bukan Wayag atau Pianemo yang biasa diexpose di medsos, waktunya gak cukup kalo mau kesana karena jaraknya cukup jauh. Teluk Kabui cantik banget deh gak kalah sama Wayag atau Pianemo.......

Raja Ampat Dive Resort

Raja Ampat Dive Resort

Spot 5 - Teluk Kabui......terpesona akan keindahannya

Pulau karang @Teluk Kabui


Dari Teluk Kabui kami langsung kembali ke Sorong dan siap2 untuk perjalanan pulang ke Palembang via Makasar dan Jakarta.
Rasanya belum puas hanya semalam di Raja Ampat karena belum sempat ke Wayag atau Pianemo atau spot2 lain. Dan menyesal juga gak bawa kamera yang lebih baik (hanya mengandalkan kamera BB) jadi gak bisa memotret dengan baik keindahan Raja Ampat.
Insya Allah lain waktu ada kesempatan kembali ke sini. Walaupun begitu tetap bersyukur sudah diberi kesempatan melihat ciptaan Allah swt yang sangat indah di ujung Timur Indonesia.

Minggu, 17 April 2016

APAKAH KELENJAR TIROID ITU?

 
Dulu sebelum kena ca tiroid, aku hanya tau bahwa kelenjar tiroid itu adalah kelenjar gondok dan penyakit tiroid itu adalah penyakit gondok (penyakit yang lehernya membesar). Setelah terkena ca tiroid barulah aku mencari referensi lebih banyak mengenai kelenjar tiroid.

Kelenjar tiroid adalah kelenjar yang berbentuk seperti kupu-kupu Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ yang letaknya di leher sebelah depan bagian bawah, tepat di bawah jakun dan mempunyai sejuta peran dalam tubuh kita. Kelenjar tiroid adalah salah satu kelenjar pada sistem endokrin di dalam tubuh kita yang menghasilkan hormon tiroksin.
Kelenjar tiroid bekerja seperti suatu pabrik yang menggunakan iodine (kebanyakan berasal dari seafood atau garam) untuk menghasilkan hormon tiroid.
Hormon tiroid membantu mengatur metabolisme tubuh dan beberapa proses penting dalam tubuh misalnya pertumbuhan dan metabolisme lain pada tubuh.
Dua hormon tiroid yang paling penting adalah thyroxine (T4) dan triiodothyronine (T3). Ketika dikeluarkan dari kelenjar tiroid ke dalam darah, sejumlah besar T4 dirubah menjadi T3, hormon aktif yang mempengaruhi metabolisme seluruh sel.
Sistem endokrin pada tubuh kita terdiri dari berbagai kelenjar yang menghasilkan hormon seperti pada gambar di bawah ini

 
 
Tiroid diatur oleh kelenjar lain yang berada di otak yaitu pituitary.  Sebaliknya, pituitary diatur oleh sirkulasi hormon tiroid (melalui “feedback” efek hormon tiroid pada kelenjar tiroid) dan oleh kelenjar lain yang disebut hipotalamus.
Hipotalamus mengeluarkan hormon yang disebut thyrotropin releasing hormone (TRH) yang mengirimkan sinyal kepada kelenjar pituitary untuk mengeluarkan thyroid stimulating hormone (TSH). Selanjutnya, TSH mengirimkan sinyal kepada tiroid untuk mengeluarkan hormon tiroid.
 

Laju produksi hormon tiroid dikendalikan oleh kelenjar pituitary. Ketika pituitary merasakan hormon tiroid yang bersirkulasi dalam darah tidak cukup, maka kelenjar pituitary tsb akan mengeluarkan  TSH untuk menstimulasi kelenjar tiroid agar mengeluarkan hormon tiroid lebih banyak. Sebaliknya, ketika hormon tiroid yang beredar dalam darah berlebih, maka level TSH akan turun untuk memberikan perintah pada kelenjar tiroid agar menurunkan produksi kelenjar tiroidnya.

Selain itu ada sel khusus pada tiroid yang memproduksi hormon yang disebut calcitonin. Tidak seperti T3 dan T4, calcitonin tidak terlibat dalam metabolisme. Calcitonin mengatur kalsium dengan mengurangi kadar kalsium dalam darah. Kelebihan kalsium dalam darah disebut hypercalcemia.

 
 

Kamis, 07 April 2016

MENGURUS VISA SCHENGEN

Tahun lalu saya berkesempatan melakukan perjalanan ke Jerman untuk menengok si adik yang kuliah di sana. Ini adalah perjalanan pertama saya ke luar negeri dimana saya harus mengurus visa sendiri.
Sebelumnya saya pernah naik haji dan umrah, untuk keperluan ini yang mengurus semuanya adalah pihak travel.
Pernah ke Jepang juga, tapi karena untuk kursus yang dibiayai perusahaan, jadi yang mengurus visa juga perusahaan.

Nah...kali ini karena untuk keperluan pribadi ya mau gak mau harus urus sendiri.
Sebenernya bisa juga memakai jasa travel, namun karena kali ini saya  pergi berdua si kakak dan si kakak sudah pernah 2x ke Eropa (kepergiannya yang kedua dengan tujuan utama Jerman, juga mengurus sendiri), jadi  apa salahnya untuk kali ini kami urus sendiri saja.
Selain mengandalkan si kakak, saya juga browsing2 cari info mengenai pengurusan visa schengen.

Karena tujuan utama kami adalah menengok si adik yang sedang kuliah di Jerman, maka kami mengurus visa schengen melalui kedutaan Jerman di Jakarta.
Apakah visa schengen itu ? Visa schengen  adalah  satu visa yang berlaku untuk banyak negara di Eropa, yaitu negara Islandia, Hungaria, Latvia, Luxembourg, Malta, Polandia, Portugal, Norwegia,   Swedia, Prancis, Italia, Belanda, Jerman, Austria, Spanyol, Swiss, Lichtenstein, Belgia, Yunani, Finlandia, Estonia, Slovenia, Slovakia, Republik Ceko, Lithuania dan Denmark
Langkah pertama adalah membuka website Kedutaan Jerman untuk mencari tau persyaratan apa saja yang dibutuhkan. Alamat web-nya sbb : (http://www.jakarta.diplo.de/).

Karena kami  menggunakan visa turis, maka persyaratan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

1.    Membuat perjanjian melalui internet untuk apply visa, disini kita dapat memilih tanggal dan jam kunjungan kita. https://service2.diplo.de/rktermin/extern/choose_realmList.do?locationCode=jaka&request_locale=en

Konfirmasi akan dikirimkan melalui e-mail dan bukti konfirmasi ini harus diprint dan ditunjukkan kepada petugas di pintu masuk Kedutaan Jerman.

2.    Mengisi formulir permohonan yang bisa diunduh melalui website


Jika sudah diisi lengkap maka formulir tsb diprint dan dibawa /diserahkan ke Kedutaan beserta syarat2/dokumen yang lain sesuai tanggal yang sudah dikonfirmasi.

3.    Mengisi lembar pernyataan  - jadwal perjalanan yang dapat diunduh melalui


Lembar pernyataan ini juga harus kita print dan diserahkan beserta syarat2 yang lain.

4.    Pasfoto berwarna terbaru ukuran 3,5 x 4,5 cm latar belakang putih atau abu2 muda, di zoom 80 % wajah, sebanyak 2 lembar. Saya membuat pasfoto ini di Studio Jakarta di Jln Sabang, Jakarta. Di Jalan Sabang ini banyak studio foto, namun pilihlah yang sudah biasa membuat pasfoto untuk visa. Untuk contoh pasfoto bisa dilihat melalui


5.    Jangan lupa membawa paspor asli. Pastikan masa berlakunya berakhir paling tidak 6 bulan dari tanggal kedatangan kita ke tujuan.

6.    Asuransi perjalanan. Informasi mengenai asuransi perjalanan (jumlah minimum pertanggungan dan perusahaan asuransi lokal yang ditunjuk) dapat dilihat melalui


Kami memilih asuransi Smart Traveller paket Family untuk 2 orang tertanggung dari perusahaan asuransi Axa dengan premi yang harus dibayar sejumlah USD 68,00 atau dengan kurs saat itu Rp. 910.792,00. Untuk apply polis dapat dilakukan secara online dan setelah dilakukan pembayaran melalui ATM maka polis akan dikirim ke alamat e-mail kita. Polis ini juga diprint dan diserahkan bersama dokumen lain.

7.    Print-out reservasi tiket pesawat yang belum dibayar. Berdasarkan referensi yang kami baca, bahwa maskapai yang bisa on-hold booking adalah Qatar Airways jadi kami mendapatkan reservasi tiket tujuan Berlin dengan on-hold booking (alias belum dibayar) melalui Qatar Airways. Kami gak mau dong ambil risiko membeli tiket sementara belum ada kepastian mendapatkan visa. Lagipula syarat untuk urus visa cukup dengan on-hold booking ticket kok.

8.    Jadwal perjalanan di dalam wilayah schengen (itineraries). Nah untuk membuat itineraries ini tugas si kakak karena dia yang sdh pengalaman jalan2 di Eropa. Si kakak membuat dalam format excel, dan isinya antara lain jadwal perjalanan beserta tempat menginap plus kode reservasi hotel-nya. Print juga jadwal perjalanan ini.

9.    Tempat menginap. Ini tugas si kakak juga untuk booking hotel melalui internet. Konfirmasi reservasi hotel diikimkan oleh hotel melalui e-mail dan bukti ini kami print dan diserahkan juga ke petugas di Kedutaan untuk melengkapi persyaratan.

10.  Pembiayaan perjalanan. Kami menyerahkan rekening koran 3 bulan terakhir dan juga fotokopi kartu kredit. Untuk saldo pada rekening sih gak ada ketentuan berapa, jadi kami serahkan aja rekening koran kami apa adanya.

11.  Kami juga menyerahkan Surat Keterangan Kerja dari kantor (untuk saya) dan Surat Keterangan Kuliah dari fakultas (untuk si kakak) semuanya dalam Bhs Inggris, yang intinya bahwa saya punya pekerjaan di sini dan biaya selama perjalanan ditanggung oleh saya sendiri.
Pada hari H sesuai perjanjian, pagi2 kami berdua datang ke Kedutaan Jerman.  Berdasarkan perjanjian, jadwal si kakak jam 08.00 – 08.30 dan saya jam 08.30 – 09.00. Saat si kakak maju ke loket untuk menyerahkan berkas2/dokumen, dia ditanya oleh petugas apakah pergi sendiri atau dengan siapa.
Karena si kakak bepergian dengan ibunya, maka oleh si petugas, berkas2 saya diminta untuk diserahkan sekalian saja dan yang diwawancarai cukup si kakak, saya disuruh duduk manis saja.

Setelah dokumen2 diperiksa dan lengkap, kami diminta untuk membayar sejumlah 60 Euro perorang atau dengan kurs saat itu sama dengan Rp. 880.000,00. Selanjutnya kami diambil sidik jari . Terakhir si kakak diberi secarik kertas untuk pengambilan visa 6 hari kemudian dan setelah ditanyakan ternyata pengambilan visa bisa dilakukan oleh si kakak saja dan tidak perlu surat kuasa dari saya.
Keseluruhan proses tersebut (pemeriksaan dokumen sampai pengambilan sidik jari untuk kami berdua) hanya memerlukan waktu kira2 45 menit saja.

Setelah 6 hari menunggu dengan cemas....akhirnya visa kami dapatkan....alhamdulillah.
Tapi ternyata Kedutaan Jerman hanya memberikan visa pas sesuai itinerary yang kami ajukan yaitu dari tgl 3  – 17 Oktober saja, padahal menurut info yang saya dengar, kalau melalui Kedutaan lain biasanya durasi waktunya dilebihkan....gak pas2an sesuai itinerary jadi bisa lebih fleksibel dalam mengatur perjalanan terutama dalam mencari tiket pesawat.

Senin, 04 April 2016

KANKER BUKAN AKHIR SEGALANYA


Tulisan ini terinspirasi dari mba Tri Wahyuni Zuhri, dari bukunya yg berjudul “Kanker Bukan Akhir Dunia” (walaupun blm baca bukunya karena belum punya, sdh nyari di toko buku tapi belum ketemu), dan tulisan2 di blog-nya (www.yunirahmat.blogspot.co.id ).
Ketika pertama kali divonis kanker tiroid 4 tahun yg lalu, wah...rasanya gak karuan. Sedih, takut, rasanya terpuruk banget dan seperti ada beban berat banget di pundak.....apalagi mengingat kedua anak kami yang masih sekolah & kuliah (si kakak masih kuliah semester  4 dan si adik SMA kls XI) yang tentunya masih butuh bimbingan dari ortu-nya. Saat itu karena pekerjaan, aku juga hidup terpisah dari keluarga, aku di Jakarta, suami di Palembang, si kakak di Yogya dan si adik boarding school di Bogor, dan ibu- serta adik2ku sebagian besar di Palembang. Tambah berat rasanya karena aku jadi gak leluasa berbagi dengan keluargaku. Takut dan sedih aku rasakan sendiri.
Bolak balik ke dokter utk melakukan berbagai pemeriksaan lanjutan juga aku jalani sendiri, kadang di taxi sepulang dari dokter aku diam2 menangis sendiri......ya iyalah....masak nangis bareng sopir taxi....hehehe
Tapi.....live must go on kan..... aku gak mau lama2 terpuruk....aku harus bangkit.
Setelah 2 bulan mencari info sana-sini utamanya melalui internet dan dari temen kantor yang sdh lebih dulu total tiroidektomi,  akhirnya aku mulai sedikit merasa lega karena ternyata apabila ditangani sejak dini maka kanker tiroid termasuk kanker yang lebih gampang ditangani dan tingkat kesembuhannyapun tinggi.....tapi ingat ya....dengan catatan harus ditangani sedini mungkin...
Per-lahan2 aku bisa menerima kenyataan ini dan yakin pasti ada hikmah di balik semua ini serta yakin dengan izin Allah  aku bisa menjalani semuanya.
Dengan dukungan keluarga dan keinginan untuk sembuh & sehat serta diiringi doa yang gak putus2....akhirnya aku memutuskan untuk melakukan operasi tiroid.
Aku beruntung karena semua pengobatan ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan tempatku bekerja sehingga aku gak perlu susah memikirkan biaya operasi, ablasi, pemeriksaan macam2 dsb yang tentunya  memerlukan biaya yg tdk sedikit. Aku juga merasa nyaman karena aku ditangani oleh dokter yg sangat profesional dan berpengalaman di RS yang bagus.
Setelah menjalani 2 kali operasi (total  thyroidectomy) dan 1 kali ablasi.......sampai saat ini aku merasa baik2 saja.....alhamdulillah....walaupun aku harus mengkonsumsi obat (hormon tiroid sintetis) seumur hidup.  Aku bisa menjalani aktivitasku seperti biasa, sebagai pekerja kantoran, sebagai ibu rumah tangga, sebagai mahluk Allah dan sebagai anggota masyarakat.
Memang sekarang kondisi fisikku tdk sama dengan sebelumnya, aku gampang capek (cenderung fatigue...sudah bukan tired lagi ya...), pengantuk, adakalanya seperti kehabisan energi (apalagi di saat2 harus puasa obat), kadang emosi juga gak stabil, pelupa, rambut rontok, kulit cenderung kering, berat badan gak bisa turun lagi (bahkan cenderung terus bertambah).....tapi ah sudahlah.....bagiku itu bukan hal yang harus dikeluhkan...... Kalau capek, ya istirahat aja. Kalau ngantuk ya tidur (kalau siang dan di kantor? Ya pejamkan mata sejenak di saat jam isitirahat....barang 10 atau 15 menit). Rambut rontok, ah...gak apa2. Kulit kering, ya rajin2 pakai pelembab atau body lotion. Gendut, bukan masalah.....yang penting duluuuu aku pernah langsing....hehehe.... Toh banyak baju yang bisa menyamarkan bentuk tubuh....
Berikut ini adalah beberapa ikhtiar yang perlu kita jalani agar tetap sehat dan dapat beraktivitas serta melanjutkan hidup dengan nyaman sebagai thyroid cancer survivor (ini dari pengalamanku sendiri....dan yakinlah... it's work) antara lain yaitu :
  1. Lakukan pengobatan dengan disiplin. Pengobatan yang utama adalah secara medis, bukan dengan cara “alternatif”. Kita harus taat dan disiplin makan obat, harus taat dan disiplin melakukan cek darah, periksa ke dokter, dan melakukan pemeriksaan lain2 (whole body scanning, dll). Kalau memang sebelum jadwal pemeriksaan atau tindakan kita harus puasa makan obat, maka puasalah....walaupun di saat puasa makan obat kondisi badan kita akan menjadi semakin gak karuan.....tapi yakinlah bahwa kita bisa menjalaninya demi kesembuhan dan kesehatan kita.
  2. Pilih dokter atau RS yang membuat kita nyaman.....yang gak membuat kita malas tiap kali harus kontrol rutin.
  3. Jalankan pola hidup sehat......makan makanan yang sehat dan bergizi, gak perlu ikut2an diet terlalu ketat karena sebagai cancer survivor tubuh kita butuh energi yang cukup. Istirahat yang cukup, lakukan olahraga ringan & jangan terlalu memaksakan diri.
  4. Jangan bebani pikiran dengan hal2 yang rumit, selalu positive thinking. Jangan pikirkan apa kata orang tentang kita, selagi kita berjalan pada rel yang benar maka jalanilah kehidupan kita apa adanya.
  5. Lakukan hal2 yang kita sukai......berkebun, merajut, traveling, memasak, membaca, apapun yang membuat kita merasa tenang, gembira, antusias, nyaman. Jika ada komunitas yang sejalan dengan visi kita, bergabunglah dengan komunitas tsb dimana kita bisa sharing & saling support dengan sesama anggota komunitas. Untuk kita yang punya masalah dengan tiroid ada grup keren di whatsapp dan facebook yaitu Pita Tosca.
  6. Jalin hubungan yang baik dengan keluarga dan sahabat2 kita, karena kita perlu dukungan mereka. Sekali2 kita juga perlu curhat dan curhat terbaik selain kepada Allah swt adalah kepada keluarga terdekat ataupun sahabat baik.
  7. Dan yang paling penting.....dekatkan diri pada Allah Yang Maha Menyembuhkan, jangan henti berdoa memohon kekuatan, kesembuhan dan kesehatan.
Dengan menjalankan beberapa ikhtiar di atas, Insya Allah kita bisa melanjutkan hidup dan  beraktivitas dengan nyaman.
Jadi kesimpulannya adalah “kanker bukan akhir segalanya”. Hidup harus berlanjut.  Dan bisalah dikatakan aku adalah seorang pejuang.....pejuang tiroid..... seorang thyroid cancer survivor alias penyintas kanker tiroid.
Foto2 di bawah ini menunjukkan bahwa aku bisa beraktivitas layaknya orang yang sehat, bekerja, bersosialisasi, travelling.....karena sesungguhnya aku memang "sehat".
 
Sebagai pekerja kantoran

sesekali harus ke lapangan

kalau ke lapangan harus pakai overall

travelling ke Lombok

Jalan2 ke Raja Ampat

Schwerin-Germany, saat mengunjungi si adik

Berlin-Germany

Kumpul dgn kawan SMA

Kumpul dengan kawan kuliah


Kumpul dengan keluarga Bogor

Kumpul dengan keluarga Palembang