Hari ini, 17 Nov 2018, kami bersiap
dengan semangat karena akan mengunjungi Schloss Neuschwanstein. Kami berangkat
dari Salzburg sekitar jam 08.00 pagi. Perjalanan lintas negara Salzburg
(Austria) menuju Hohenschwangau Village (Jerman) dengan bus memakan
waktu sekitar 3 jam (jarak sekitar 200
km) dengan view yang sangat indah, melewati beberapa kota kecil, ladang, bukit,
hutan pinus, yang sangat memanjakan mata.
Menjelang tengah hari kami sampai
di Hohenschwangau Village, desa terdekat dengan Schloss Neuschwanstein. Sesampai di desa ini, tour leader kami pergi ke
Ticketcenter untuk membeli tiket bus yang khusus digunakan untuk naik ke area Schloss Neuschwanstein sementara bus yang kami tumpangi
parkir di tempat parkir yang disediakan di Hohenschwangau Village.
Schloss Hohenschwangau (Hohenschwangau Castle)
Sambil antri menunggu bus yang
akan membawa kami ke area Schloss Neuschwanstein, kami foto-foto dengan latar
belakang Schloss Hohenschwangau yang terletak
di atas bukit, dan siang itu Schloss (kastil) tersebut diterpa cahaya matahari sehingga
warnanya menjadi keemasan, kontras dengan langit biru jernih yang menaunginya….indah
sekali.
Schloss Hohenschwangau mempunyai
sejarah yang panjang yang bermula dari Schloss Schwangau pada abad ke -12 yang
merupakan kediaman para ksatria Schwangau. Setelah beberapa abad, castle
tersebut rusak parah. Thn 1832, Pangeran Mahkota Maximilian (kemudian menjadi
King Maximilian II) membangun Schloss Hohenschwangau bergaya Gothic
seperti yang ada sekarang di bekas reruntuhan
Schwanstein Castle. Kastil ini terletak di sebuah bukit di atas Danau Alpsee. Pembangunan
kastil tersebut berlangsung selama 5 tahun dan digunakan sebagai istana musim
panas dan berburu oleh King Maximilian II, istrinya Queen Marie of Prusia, dan
dua orang putra mereka, Ludwig (kemudian menjadi King Ludwig II of Bavaria) dan Otto (kemudian menjadi
King Otto I of Bavaria). Setelah King Maximilian wafat tahun 1864, putranya
Ludwig naik takhta menjadi King Ludwig II dan tetap tinggal di istana tersebut khususnya
sejak tahun 1869 ketika istananya sendiri yaitu Neuschwanstein dibangun di situs
bekas benteng Schwangau. Setelah King
Ludwig II wafat tahun 1886, Queen Marie menjadikan Schloss Hohenschwangau sebagai satu-satunya
tempat kediamannya sampai wafat tahun 1889. Saudara ipar Queen Marie, Prince
Luitpold, yang juga tinggal di kastil tersebut kemudian memasang listrik dan elevator
pada tahun 1905. Setelah Prince Luitpold wafat tahun 1912, kastil tersebut menjadi
museum dan dibuka untuk umum. Tahun 1933 – 1939, Pangeran Mahkota Rupprecht dan
keluarganya menjadikan kastil tsb sebagai kediaman musim panas, dan menjadi
kediaman favorit para pewarisnya.
Lebih dari 300 ribu orang dari
seluruh penjuru dunia mengunjungi Schloss Hohenschwangau setiap tahunnya. Kastil ini terbuka untuk umum setiap hari (kecuali Natal) dan
jika ingin masuk ke kastil ini harus dengan tour guide yang telah disediakan.
Schloss Neuschwanstein (Neuschwanstein Castle)
Schloss Neuschwanstein terletak di atas bukit, di desa Hohenschwangau, di dekat kota Fussen, region
Allgau, Bavaria. Untuk naik ke kastil tersebut dari Hohenschwangau Village bisa melalui 3 cara, pertama jalan kaki naik bukit sekitar 40 menit
(tentunya ini untuk orang yang kakinya masih sehat), cara kedua dengan naik bus
khusus dengan bayaran 2.60 Euro perorang pp (mahal ya) atau cara ketiga dengan
naik kereta kuda. Saat kami tiba di sana, Hohenschwangau Village sudah ramai
oleh para turis, baik dari mancanegara maupun turis lokal Jerman. Tak heran,
karena Schloss Neuschwanstein (Neuschwanstein Castle) adalah salah satu kastil
paling terkenal di dunia. Kastil ini juga merupakan salah satu atraksi turis
paling populer di Jerman sehingga setiap tahun dikunjungi oleh sekitar 1,3 – 1,5
juta orang . Setelah mengantri beberapa menit, kami naik bus menuju ke atas
bukit. Dari tempat pemberhentian bus, kami harus berjalan kaki beberapa menit ke Marienbrücke
(dikenal juga dengan nama Pöllat Bridge). Dari jembatan ini kita bisa melihat
salah satu view terbaik Schloss Neuschwanstein .
Jembatan yang diberi nama sesuai nama Queen Marie of Prusia ini awalnya berupa
jembatan kayu di atas jurang Pöllat dan dibangun tahun 1845 oleh King Maximilian
II, kemudian diganti dengan besi oleh King Ludwig II tahun 1866. Marienbrücke berjarak sekitar 500 meter dari Schloss Neuschwanstein dan merupakan tempat yang populer untuk mengambil foto kastil
tersebut.
Dari atas jembatan ini kami memuaskan
diri mengambil foto kastil yang cantik, tapi gak berani juga berlama-lama
berada di atas jembatan, karena ketika melihat ke bawah ternyata letaknya cukup
tinggi di atas jurang, kuatir jembatannya roboh karena pengunjung saat itu
cukup banyak. Tapi sebenarnya pengunjung tidak perlu kuatir, karena di pangkal
jembatan ada visual board yang menunjukkan informasi daya tampung jembatan
untuk berapa orang dan di atas jembatan saat itu ada berapa orang. Jadi kalau
jumlah pengunjung masih lebih sedikit dibanding daya tampung jembatan, berarti
masih aman.
Dari Marienbrücke, kami berjalan
menuju ke arah depan kastil, tapi karena keterbatasan waktu kami tidak masuk ke
dalam kastil, padahal secara pribadi aku pengen sekali melihat kastil ini dari
dekat dan masuk ke dalam. Mungkin ini bisa menjadi alasan untuk datang lagi ke
sini dan masuk ke dalam kastil negeri dongeng ini.
Setelah mengambil beberapa foto
lagi, kami kemudian turun ke tempat pemberhentian bus yang akan membawa kami
kembali ke Hohenschwangau Village. Sampai di Hohenschwangau Village. kami makan siang di salah satu restoran yang ada di sana dan membeli
beberapa souvenir di toko souvenir.
Marienbrucke di atas jurang dan Schloss Neuschwanstein - photo by Hemis/Alamy |
Schloss Neuschwanstein dibangun oleh King Ludwig II of Bavaria, dia ingin membuat
istana yang lebih indah dari Schloss Hohenschwangau,
istana milik ayahnya, di lokasi yang paling indah. Kastil ini mulanya bernama
New Hohenschwangau Castle karena dibangun di bekas reruntuhan kastil abad
pertengahan yaitu Vorderhohenschwangau Castle dan Hinterhohenschwangau Castle .
Pembangunan kastil yang dimulai tahun 1869 ini direncanakan selesai dalam 3
tahun. Tetapi King Ludwig II ingin kastil ini sempurna sehingga sampai wafatnya
tahun 1886, kastil ini belum selesai,. Kastil ini mempunyai lebih dari 200
ruangan, namun yang benar-benar selesai dibangun sebelum King Ludwig II wafat hanya
14 ruangan. Schloss Neuschwanstein juga dikenal sebagai istana negeri dongeng
atau Disney Castle yang sesungguhnya karena menginspirasi Walt Disney membuat Sleeping
Beauty Castle. Tujuh minggu setelah kematian King Ludwig II yang tiba-tiba,
istana tersebut dibuka untuk umum dan menjadi tempat yang paling banyak dikunjungi,
padahal King Ludwig II membangun istana tsb sebagai tempat untuk melarikan diri
dari kehidupan umum.
Schloss Neuschwanstein merupakan kastil bergaya neo-romantic, nama Neuschwanstein sendiri dapat
diartikan sebagai new-swan-stone.
Kastil ini dibuka untuk umum
setiap hari kecuali pada libur Natal dan tahun baru, tiket masuknya seharga 13
Euro dan dapat dibeli di Ticketcenter di Hoheschwangau Village. Dan untuk alasan
kemanan, kunjungan ke dalam kastil ini hanya dibatasi selama 35 menit dan harus
dengan tour guide.
Schloss Neuschwanstein di saat autumn - photo by Shutterstock |
Schloss Neuschwanstein di saat winter - photo by Shutterstock |
Schloss Neuschwanstein dari atas - photo by Shutterstock |