Senin, 24 Juni 2019

Menapak Senja di Bratislava


Hari ini (14 Nov 2018) setelah sarapan di hotel, kami melanjutkan perjalanan ke kota berikutnya yaitu Bratislava, yang merupakan ibukota dari negara Slovakia. Namun sebelum menuju Bratislava, kami mampir dulu ke Pandorf Fashion Outlet. Sepanjang perjalanan dari Budapest menuju Pandorf, kami melihat ladang-ladang angin dengan berbagai ukuran kincir angin yang digunakan sebagai pembangkit listrik.

Pandorf Fashion Outlet ini terletak di Austria namun berada di dekat perbatasan 3 negara Hungary, Slovakia dan Austria dan berjarak tempuh sekitar 2 jam dari Budapest atau sekitar 190 kilometer, namun dari Vienna hanya sekitar 30 menit dan dari Bratislava hanya sekitar 20 menit. Sebenarnya kunjungan ke Pandorf ini merupakan destinasi tambahan diluar itinerary resmi. Mungkin ini salah satu kekurangan jika kita ikut travel agent, yaitu mau gak mau, suka gak suka harus mengikuti kunjungan ke destinasi yang tidak sepenuhnya menjadi minat kita, hanya karena beberapa peserta yang lain menginginkannya. Tapi baiklah, it’s oke, kami ikuti saja, paling tidak bisa keluar masuk butik barang-barang branded untuk cuci mata di sini….hehehe….
Pandorf Fashion Outlet mempunyai lebih dari 100 butik brand internasional dan banyak diskon juga karena menjelang Natal, tapi karena memang gak ada niat untuk belanja barang branded, jadi kami hanya membeli beberapa pullover untuk si kakak dan si adik saja dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk cuci mata.
Namun ada yang membuat surprise yaitu ternyata di sini ada multi-faith prayer room yang bisa digunakan sebagai musholla…..alhamdulillah jadi bisa sholat Dhuhur dijamak dengan Asar disini.
Untuk makan, agak sulit juga karena tidak ada resto halal, jadi yang paling aman kami makan siang di salah satu resto fish & chips yaitu Nordsee…alhamdulillah enak dan kenyang karena porsinya besar.






Selanjutnya dari Pandorf kami menuju Bratislava. Bratislava yang merupakan kota terbesar di Slovakia adalah salah satu ibukota paling kecil di Eropa dengan populasi tidak sampai 1 juta orang. Bratislava merupakan satu-satunya ibukota negara yang berbatasan langsung dengan 2 negara lain yaitu Hungaria dan Austria. Bratislava hanya berjarak 18 kilometer dari perbatasan Hungaria dan 60 kilometer dari Vienna, ibukota Austria. Sejarah kota ini dipengaruhi oleh banyak bangsa dan agama, antara lain Austria, Bulgaria, Kroasia, Ceko,Jerman, Hungaria, Yahudi, Serbia dan Slovakia. Bratislava merupakan kota tempat penobatan raja-raja Hungaria pada periode tahun 1536 - 1783. Bratislava juga merupakan pusat pemerintahan, politik, budaya dan ekonomi Slovakia. Pada tahun 2017, Bratislava menduduki ranking ketiga region terkaya di Uni Eropa berdasarkan GDP perkapita setelah Hamburg dan Luxembourg City.
Tujuan pertama kami di Bratislava adalah Bratislava Castle. Tiba di Bratislava Castle hari sudah mulai senja namun matahari masih bersinar terang. Bangunan castle ini berbentuk persegi empat dan mempunyai 4 sayap dengan 4 buah menara pada masing-masing sudutnya dan terletak di bukit di atas Sungai Danube. Karena ukurannya yang besar dan juga letaknya yang di atas bukit, maka castle ini menjadi pemandangan kota yang dominan selama berabad-abad. Dari lokasi ini juga bisa melihat view kota Bratislava, Austria, dan jika cuaca sedang cerah juga bisa melihat sebagian Hungaria.
Bratislaca Castle yang menjadi landmark kota Bratislava dibangun pada abad ke-9 dan menjadi tempat penobatan dari 11 raja dan 8 ratu serta menjadi istana Kerajaan Hungaria namun pada tahun 1811 istana yang telah berubah fungsi menjadi markas militer ini terbakar. Setelah Perang Dunia II istana tersebut mulai direkonstruksi dan direnovasi. Tahun 1968 istana ini menjadi tempat ditandatanganinya dokumen pembentukan Federasi Cekoslovakia dan tahun 1992 juga menjadi tempat ditandatanganinya UU baru dari Slovakia yang independent (terpisah dari Ceko). Saat ini Bratislava Castle menjadi kantor representative Parlemen Slovakia dan Slovak National Museum, namun sayang kami tidak sempat mengunjungi museum tersebut.
Dari halaman castle, kami dapat melihat Sungai Danube yang indah dengan sebuah jembatan di atasnya yaitu jembatan Slovak National Uprising. Di puncak jembatan tersebut terdapat sebuah observation deck dan sebuah restoran bernama UFO yang juga merupakan salah satu landmark kota Bratislava.







Ketika hari mulai gelap, kami meninggalkan castle untuk selanjutnya menuju pusat kota Bratislava yaitu Old Town. Di Old Town banyak terdapat bangunan-bangunan bersejarah. Kami menyusuri jalanan  Old Town sampai ke Main Square. Banyak cafĂ© dan toko-toko yang cantik disini. Di Old Town  antara lain terdapat St.Michael’s Tower yang merupakan salah satu symbol kota Bratislava dan dibangun pada abad ke-14. Gerbang yang terdapat pada St. Michael’s Tower merupakan satu-satunya gerbang yang masih ada dari 4 gerbang untuk memasuki benteng pertahanan kota abad pertengahan ini. Zero kilometer Bratislava juga berada tepat di bawah St. Michael’s Tower. Selain itu di Old Town tepatnya di Main Square terdapat Old Town Hall yang sudah digunakan sejak tahun 1434. Sayang saat itu sedang dibangun kios-kios Pasar Malam Natal disekitar Main Square sehingga agak merusak pemandangan karena banyak bangunan cantik yang tertutup kios. Kami juga melewati The Trinitarian Church (Church of Saint John of Matha and Saint Felix of Valois), sebuah gereja bergaya Baroque yang dibangun mulai tahun 1717 sampai 1727.
Di Old Town ini juga kami melihat patung yang sangat terkenal di Bratislava yaitu patung Cumil (The Watcher), sebuah patung perunggu yang menggambarkan seorang pekerja yang keluar dari gorong-gorong.













Setelah capek menyusuri jalanan Old Town dan juga karena malam makin dingin, akhirnya kami diantar ke hotel untuk beristirahat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar