Hari ini (14 Nov 2018) setelah sarapan di hotel, kami
melanjutkan perjalanan ke kota berikutnya yaitu Bratislava, yang merupakan
ibukota dari negara Slovakia. Namun sebelum menuju Bratislava, kami mampir dulu
ke Pandorf Fashion Outlet. Sepanjang perjalanan dari Budapest menuju Pandorf, kami melihat ladang-ladang
angin dengan berbagai ukuran kincir angin yang digunakan sebagai pembangkit
listrik.
Pandorf Fashion Outlet ini
terletak di Austria namun berada di dekat perbatasan 3 negara Hungary, Slovakia
dan Austria dan berjarak tempuh sekitar 2 jam dari Budapest atau sekitar 190
kilometer, namun dari Vienna hanya sekitar 30 menit dan dari Bratislava hanya
sekitar 20 menit. Sebenarnya kunjungan ke Pandorf ini merupakan destinasi
tambahan diluar itinerary resmi. Mungkin ini salah satu kekurangan jika kita ikut
travel agent, yaitu mau gak mau, suka gak suka harus mengikuti kunjungan ke
destinasi yang tidak sepenuhnya menjadi minat kita, hanya karena beberapa
peserta yang lain menginginkannya. Tapi baiklah, it’s oke, kami ikuti saja,
paling tidak bisa keluar masuk butik barang-barang branded untuk cuci mata di sini….hehehe….
Pandorf Fashion Outlet mempunyai
lebih dari 100 butik brand internasional dan banyak diskon juga karena
menjelang Natal, tapi karena memang gak ada niat untuk belanja barang branded,
jadi kami hanya membeli beberapa pullover untuk si kakak dan si adik saja dan
lebih banyak menghabiskan waktu untuk cuci mata.
Namun ada yang membuat surprise
yaitu ternyata di sini ada multi-faith prayer room yang bisa digunakan sebagai musholla…..alhamdulillah
jadi bisa sholat Dhuhur dijamak dengan Asar disini.
Untuk makan, agak sulit juga
karena tidak ada resto halal, jadi yang paling aman kami makan siang di salah
satu resto fish & chips yaitu Nordsee…alhamdulillah enak dan kenyang karena
porsinya besar.
Selanjutnya dari Pandorf kami
menuju Bratislava. Bratislava yang merupakan kota terbesar di Slovakia adalah salah satu ibukota paling kecil di Eropa dengan populasi tidak sampai 1 juta orang. Bratislava merupakan satu-satunya ibukota negara yang berbatasan langsung dengan 2 negara lain yaitu Hungaria dan Austria. Bratislava hanya berjarak 18 kilometer dari perbatasan Hungaria dan 60 kilometer dari Vienna, ibukota Austria. Sejarah kota ini dipengaruhi oleh banyak bangsa dan agama, antara lain Austria, Bulgaria, Kroasia, Ceko,Jerman, Hungaria, Yahudi, Serbia dan Slovakia. Bratislava merupakan kota tempat penobatan raja-raja Hungaria pada periode tahun 1536 - 1783. Bratislava juga merupakan pusat pemerintahan, politik, budaya dan ekonomi Slovakia. Pada tahun 2017, Bratislava menduduki ranking ketiga region terkaya di Uni Eropa berdasarkan GDP perkapita setelah Hamburg dan Luxembourg City.
Tujuan pertama kami di Bratislava adalah Bratislava Castle. Tiba di
Bratislava Castle hari sudah mulai senja namun matahari masih bersinar terang.
Bangunan castle ini berbentuk persegi empat dan mempunyai 4 sayap dengan 4 buah
menara pada masing-masing sudutnya dan terletak di bukit di atas Sungai Danube.
Karena ukurannya yang besar dan juga letaknya yang di atas bukit, maka castle
ini menjadi pemandangan kota yang dominan selama berabad-abad. Dari lokasi ini
juga bisa melihat view kota Bratislava, Austria, dan jika cuaca sedang cerah
juga bisa melihat sebagian Hungaria.
Bratislaca Castle yang menjadi
landmark kota Bratislava dibangun pada abad ke-9 dan menjadi tempat penobatan
dari 11 raja dan 8 ratu serta menjadi istana Kerajaan Hungaria namun pada tahun
1811 istana yang telah berubah fungsi menjadi markas militer ini terbakar.
Setelah Perang Dunia II istana tersebut mulai direkonstruksi dan direnovasi.
Tahun 1968 istana ini menjadi tempat ditandatanganinya dokumen pembentukan
Federasi Cekoslovakia dan tahun 1992 juga menjadi tempat ditandatanganinya UU
baru dari Slovakia yang independent (terpisah dari Ceko). Saat ini Bratislava
Castle menjadi kantor representative Parlemen Slovakia dan Slovak National
Museum, namun sayang kami tidak sempat mengunjungi museum tersebut.
Dari halaman castle, kami dapat
melihat Sungai Danube yang indah dengan sebuah jembatan di atasnya yaitu
jembatan Slovak National Uprising. Di puncak jembatan tersebut terdapat sebuah
observation deck dan sebuah restoran bernama UFO yang juga merupakan salah satu
landmark kota Bratislava.
Ketika hari mulai gelap, kami
meninggalkan castle untuk selanjutnya menuju pusat kota Bratislava yaitu Old Town. Di Old Town banyak terdapat bangunan-bangunan bersejarah. Kami menyusuri jalanan Old Town sampai
ke Main Square. Banyak cafĂ© dan toko-toko yang cantik disini. Di Old Town antara lain terdapat St.Michael’s Tower yang merupakan salah satu symbol kota Bratislava
dan dibangun pada abad ke-14. Gerbang yang terdapat pada St. Michael’s Tower
merupakan satu-satunya gerbang yang masih ada dari 4 gerbang untuk memasuki
benteng pertahanan kota abad pertengahan ini. Zero kilometer Bratislava juga berada
tepat di bawah St. Michael’s Tower. Selain itu di Old Town tepatnya di Main Square terdapat Old Town Hall yang sudah digunakan sejak tahun 1434. Sayang
saat itu sedang dibangun kios-kios Pasar Malam Natal disekitar Main Square
sehingga agak merusak pemandangan karena banyak bangunan cantik yang tertutup
kios. Kami juga melewati The Trinitarian Church (Church of Saint John of Matha
and Saint Felix of Valois), sebuah gereja bergaya Baroque yang dibangun mulai
tahun 1717 sampai 1727.
Di Old Town ini juga kami melihat
patung yang sangat terkenal di Bratislava yaitu patung Cumil (The Watcher),
sebuah patung perunggu yang menggambarkan seorang pekerja yang keluar dari
gorong-gorong.
Setelah capek menyusuri jalanan
Old Town dan juga karena malam makin dingin, akhirnya kami diantar ke hotel
untuk beristirahat.