Arashiyama Bamboo Grooves
Tujuan pertama kami di hari ketiga di Kyoto adalah ke
Arashiyama Bamboo Grooves. Dari apartemen seperti biasa kami jalan kaki menuju
Kyoto Station untuk selanjutnya naik kereta JR Sagano Line/JR Sanin Line
JR selama kurang lebih 15 menit dan
turun di Saga Arashiyama Station. Dari Saga Arashiyama Station kami jalan kaki
lagi selama kira-kira 15 menit menuju Bamboo Grooves . Sebenarnya selain Bamboo
Grooves, ada beberapa spot menarik lain di area Arashiyama ini, antara lain Tenryuji
Temple, Togetsukyo Bridge atau naik kereta wisata Sagano Scenic Railway
menyusuri Hozugawa River, namun karena
keterbatasan waktu kami hanya fokus ke Bamboo Grooves.
Sepanjang perjalanan menuju Bamboo Grooves terdapat
kios-kios penjual souvenir dan makanan jadi perjalanan tidak terasa capek
karena sambil cuci mata. Sesampai di area Bamboo Grooves rupanya sudah banyak
pengunjung. Apa yang menarik banyak pengunjung kesini? Di area ini terdapat pohon-pohon bambu yang menjulang tinggi dan
tertata rapi di sepanjang kiri kanan jalan sepanjang kurang lebih 500 meter sehingga membentuk semacam jalan bambu.
Suara daun-daun bambu yang bergesekan karena ditiup angin membuat suasana
menjadi terasa seperti di pedesaan yang tentram.
Setelah puas jalan-jalan di sepanjang Bamboo Grooves
kami kembali berjalan kaki menuju stasiun namun kali ini melewati jalan yang
berbeda yaitu melewati rumah-rumah penduduk yang lingkungannya tertata rapi dan
bersih.
|
Pemandangan pagi hari dari balkon apartemen |
|
Saga Arashiyama Station |
|
Ketemu beca Jepang di perjalanan menuju Bamboo Groves |
|
Bamboo Groves, pohon bambunya tinggi dan tertata rapi |
|
di antara ketinggian bambu.....lain kali kalo ke sini harus pakai baju yang warnanya colorfull biar kontras sama pohon bambunya....hehehe... |
|
di kerindangan pohon bambu |
|
selfie berempat di antara pohon bambu |
|
mejeng dulu.....abaikan mas-mas yang disana... |
|
perumahan sekitar Bamboo Groves |
Makan Siang di Resto Halal Ayam Ya.
Selanjutnya dari Arashiyama kami menuju Kyoto Station.
Dari stasiun kami jalan kaki sekitar 15 menit menuju Resto Halal Ayam Ya untuk
makan siang dan sholat Duhur-Asar. Dari beberapa resto halal tempat kami makan
di Tokyo dan Kyoto, mushola di Ayam Ya Kyoto ini yang paling representatif
karena relatif luas, bersih, rapi dan terpisah antara tempat sholat laki2 dan
perempuan. Makanan disini juga enak.
|
Mushola laki-laki dengan sejadah biru, kalau mushola perempuan sejadahnya merah. tempat wudhunya yang ada bangkunya itu. |
|
salah satu menu ramen yang hangat, pedas dan yummy |
|
ini penampakan resto-nya |
Osaka
Setelah maksi dan sholat di Resto
Ayam Ya, kami kembali ke Kyoto Station untuk selanjutnya naik kereta menuju
Osaka. Tujuan kami adalah ke area Dotonbori dan Shinsaibashi Suji. Dotonbori
merupakan salah satu tujuan wisata populer di Osaka karena ini merupakan pusat
belanja, hiburan dan wisata kuliner. Sedangkan Shinsaibashi merupakan area
pusat perbelanjaan dan salah satu yang terkenal adalah Shinsaibashi Suji, suatu
shopping arcade yang membentang sepanjang kurang lebih 600 meter dan terdapat
butik-butik trendy, toko-toko retail, department stores. Tiba di Dotonbori kami
langsung mencari Glico Man dan si kepiting Kani Doraku Crab Sign yang terkenal
dan foto-foto di sana. Selanjutnya kami ke Shinsaibashi Suji menyusuri shopping
arcade untuk cuci mata dan mampir ke toko 3Coins yang terkenal, dimana harga
barang-barang disini masing-masing senilai 3 coins atau 300 Yen,
recommended-lah kalau mau mencari oleh-oleh disini.
Dari area Shinsaibashi, kami kembali naik kereta
menuju Ferris Wheel untuk mencari toko souvenir milik nenek Yoko yang terkenal
di kalangan backpacker. Setelah naik kereta dan turun di Stasiun Osaka-ko
dilanjutkan berjalan kaki cukup jauh sampailah kami ke toko nenek Yoko yang
bernama Green Gift Shop, namun agak kecewa karena barang-barang yang dijual
tidak didisplay dengan baik dan hanya
ditumpuk begitu saja jadi kelihatan
kurang menarik. Akhirnya karena sudah berjalan cukup jauh dan supaya tidak
pulang dengan tangan kosong, kami membeli tas kain khas Jepang sebanyak 3 buah
dan diberi hadiah dompet kain khas Jepang juga sebanyak 3 buah. Alhamdulillah,
terima kasih nenek Yoko. Nenek Yoko ini terkenal di kalangan backpacker karena
keramahannya dan bisa berbicara dengan berbagai bahasa. Namun ketika kami ke
tokonya, sepertinya nenek Yoko sedang kurang sehat karena terlihat lesu dan
kurang semangat.
Dari toko Nenek Yoko selanjutnya
kami naik kereta lagi untuk kembali ke Shin-Osaka Station dan karena sudah sore
menjelang malam, kami langsung kembali ke Kyoto. Perjalanan kami hari ini diakhiri dengan cuci mata di toko-toko di sekitar stasiun dan belanja makanan untuk makan malam dan sarapan esoknya di convenience store dekat apartemen.
|
di dalam Kyoto Station yang berarsitektur modern |
|
akhirnya ketemu juga sama si Glico Man |
|
Kani Doraku crab sign |
|
si kepiting Kani Doraku |
|
Shinsaibashi Suji, shopping arcade yang selalu ramai |
|
Kyoto Tower di seberang Kyoto Station |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar