Minggu, 15 Januari 2017

Osaka 24September 2016 dan Saatnya Kembali ke Tanah Air



 Check-out Kyoto
Pagi-pagi setelah beberes dan packing, kami check-out meninggalkan apartemen untuk menuju Osaka. Sesampai di Osaka Station kami menitipkan barang di locker. Kenapa gak langsung check-in di apartemen di Osaka saja? Karena masih pagi sementara untuk check-in apartemen di Osaka baru bisa setelah jam 15.00. Hari ini kami akan bolak balik Kyoto-Osaka-Kyoto-Osaka menggunakan Shinkansen atau kereta JR yang sudah dicover oleh tiket JR Pass, jadi gak masalah bolak balik toh perjalanan Kyoto-Osaka atau sebaliknya hanya memakan waktu kurang lebih 15 menit.

Di depan apato (apartemen) di Kyoto saat mau check-out

menuju Kyoto Station

Pom bensin di Kyoto

Kyoto Station.....sayonara Kyoto


Osaka Castle
Sesampai di Osaka kami menuju Osaka Castle yang terletak di distrik Chuo-ku. Castle yang merupakan salah satu landmark kota Osaka ini dikelilingi oleh taman yang indah yaitu Osaka Castle Park yang ditumbuhi oleh pohon-pohon sakura dan saat musim semi menjadi salah satu lokasi hanami. Castle ini juga dikelilingi oleh dua lapis tembok tinggi yang dikelilingi dua lapis parit lebar. Osaka Castle mulai dibangun tahun 1583 oleh Toyotomi Hideyoshi pada zaman Sengoku di bekas reruntuhan kuil Honganji dan bangunan yang sekarang merupakan hasil rekonstruksi karena bangunan asli hancur akibat perang dunia II. 
Kami masuk area castle melalui gerbang Otemon yang merupakan gerbang utama untuk masuk ke seluruh komplek istana, selanjutnya masuk ke area bagian dalam melalui Sakuramon Gate, dinamai demikian karena di sekitar gerbang ini terdapat pohon-pohon sakura. Di depan pintu gerbang Sakuramon terdapat jembatan yang menjembatani parit kering. Kali ini kami tidak masuk ke dalam castle, hanya melihat-lihat dari luar saja. Di sekitar castle juga terdapat kios-kios cendera mata.


Gedung NHK di Osaka

Gedung NHK Osaka

Parit dan tembok yang  mengelilingi castle

di taman menuju castle

di depan pintu gerbang utama

Otemon Gate

Sakuramon Gate, dinamakan demikian karena di kanan kiri ditumbuhi pohon sakura

Osaka Castle

Osaka Castle yang anggun

Osaka Castle dari dekat.....cantik ya.....

Maksi di Ayam Ya (lagi) dan ke Shinsaibashi Suji (lagi)
 Setelah puas berjalan-jalan di sekitar castle kami kembali ke stasiun kemudian menuju Kyoto untuk makan siang di Resto Ayam Ya yang menjadi favorit kami di Kyoto. Sehabis makan kami berjalan-jalan dan cuci mata di toko-toko di sekitar Stasiun Kyoto.
Sehabis makan dan cuci mata di toko-toko di sekitar Stasiun Kyoto, kami say goodbye dengan Kyoto karena akan ke Osaka dan malam itu kami akan menginap di Osaka.
Sampai di Osaka karena masih sore kami kembali jalan-jalan di sekitar Shinsaibashi Suji untuk cuci mata dan membeli beberapa barang yang kami perlukan.
Menjelang malam kami check-in apartemen untuk beristirahat dan mempersiapkan diri (packing) karena besoknya kami akan kembali ke tanah air.

salah satu menu di Ayam Ya yang enak banget

Sertifikat Halal Resto Ayam Ya

Di depan Resto Ayam Ya

Mejeng di depan salah satu toko di Kyoto Station
bus hop-on hop-off di depan Kyoto Station    
   
Tas anak sekolah yang dikenal dengan nama "randoseru" (ransel) yang kami lihat di salah satu toko di Shinsaibashi Suji dan ternyata harganya mahal karena terbuat dari kulit dengan kualitas bagus, tapi konon bisa dipakai untuk jangka waktu yang lama karena awet.

Akhirnya Pulaaannnggg.....
Keesokan harinya, 25 Sep 2016, pagi-pagi kami sudah bersiap-siap untuk kembali ke tanah air. Setelah check out apartemen, kami berjalan kaki menuju Osaka Station sambil menyeret koper yang jumlahnya bertambah....hehe....karena masih pagi, jadi jalanan masih sepi....
Sampai stasiun kami menunggu kereta JR Haruka yang akan membawa kami ke Kansai International Airport. Perjalanan ke Kansai International Airport selama kurang lebih 1 jam 20 menit dan masih dicover oleh tiket JR Pass kami. Sampai di airport kami langsung check-in dan proses imigrasi yang berlangsung lancar. Karena masih ada waktu, kami jalan-jalan ke toko-toko duty free yang ada di airport sekedar cuci mata dan membeli sedikit oleh-oleh. Tapi sayang, kami lupa foto-foto di airport.
Akhirnya tiba juga pesawat kami berangkat meninggalkan Kansai International Airport.
Selamat tinggal Jepang, alhamdulillah bertambah pengalaman kami selama di sini. Selama perjalanan kami menjadi tim yang kompak, si kakak pede dan gesit sekali mengurus segala sesuatunya dan menjadi guide dengan berbekal google maps , si adik juga sangat membantu kakak. Ibu bagian menyiapkan sarapan & makan malam dan bapak bagian mencuci pakaian & menyetrika. Alhamdulillah dengan berbekal google maps kami gak pakai nyasar-nyasar. Kami pulang membawa kenangan manis.......Insya Allah di lain waktu kami berkesempatan ke Jepang lagi karena masih banyak tempat yang belum dikunjungi....sayonara....

 Penutup
Sebelum mengakhiri kisah perjalanan ini, mari kita hitung untungkah atau rugikah membeli tiket JR Pass?
Semula sempat ragu untuk membeli tiket JR Pass karena harganya lumayan mahal (29.110 Yen perorang untuk perjalanan 7 hari atau dengan kurs saat itu sekitar Rp. 3,7 juta).
Tapi benarkah mahal? Mari kita hitung kalau membeli tiket Shinkansen eceran selama bepergian ke beberapa kota :
Tokyo – Yokohama (pp) = 2.750 Yen + 2.960 Yen = 5.710 Yen
Tokyo – Kyoto = 13.910 Yen
Kyoto – Himeji = 5.590 Yen
Himeji – Hiroshima = 8.500 Yen
Hiroshima – Kyoto = 11.410 Yen
Kyoto – Osaka - Kyoto =  3.020 Yen + 2.810 Yen = 5.830 Yen
Kyoto – Osaka – Kyoto – Osaka = 3.020 Yen + 2.810 Yen + 3.020 Yen = 8.850 Yen
Osaka – Kansai = 2.850 Yen
Total = 62.650 Yen atau sekitar Rp.7,9 juta.

Jadi masih untung banyak ya......Rp 3,7 juta vs Rp 7,9 juta atau “untung” Rp. 4,2 juta.
Itu masih belum dihitung dengan tiket yang dipakai untuk transportasi dalam kota karena beberapa jalur dalam kota  juga bisa menggunakan tiket JR Pass. Kalau mau dimaksimalkan lagi juga bisa, tadinya kami mau sampai ke Kokura di P. Kyushu yang masih dicover oleh JR Pass kami, tapi karena berdasarkan weather forecast di Kokura akan ada badai akhirnya kami gak jadi ke sana.
Jadi....jangan ragu ya untuk membeli tiket JR Pass kalau ke Jepang lagi dengan catatan jika ingin bepergian ke beberapa kota karena pasti lebih untung.
waktu beli tiket JR Pass di sini dapat bukti seperti ini dan nanti ditukar dengan tiket JR Pass

Ini tiket JR Pass-nya

ini semacam boarding pass jika kita booking seat


Rabu, 04 Januari 2017

Kyoto Day-3, 23 September 2016



Arashiyama Bamboo Grooves
Tujuan pertama kami di hari ketiga di Kyoto adalah ke Arashiyama Bamboo Grooves. Dari apartemen seperti biasa kami jalan kaki menuju Kyoto Station untuk selanjutnya naik kereta JR Sagano Line/JR Sanin Line JR  selama kurang lebih 15 menit dan turun di Saga Arashiyama Station. Dari Saga Arashiyama Station kami jalan kaki lagi selama kira-kira 15 menit menuju Bamboo Grooves . Sebenarnya selain Bamboo Grooves, ada beberapa spot menarik lain di area Arashiyama ini, antara lain Tenryuji Temple, Togetsukyo Bridge atau naik kereta wisata Sagano Scenic Railway menyusuri Hozugawa River,  namun karena keterbatasan waktu kami hanya fokus ke Bamboo Grooves.
Sepanjang perjalanan menuju Bamboo Grooves terdapat kios-kios penjual souvenir dan makanan jadi perjalanan tidak terasa capek karena sambil cuci mata. Sesampai di area Bamboo Grooves rupanya sudah banyak pengunjung. Apa yang menarik banyak pengunjung kesini?  Di area ini terdapat pohon-pohon bambu yang menjulang tinggi dan tertata rapi di sepanjang kiri kanan jalan sepanjang kurang lebih 500 meter sehingga membentuk semacam jalan bambu. Suara daun-daun bambu yang bergesekan karena ditiup angin membuat suasana menjadi terasa seperti di pedesaan yang tentram.
Setelah puas jalan-jalan di sepanjang Bamboo Grooves kami kembali berjalan kaki menuju stasiun namun kali ini melewati jalan yang berbeda yaitu melewati rumah-rumah penduduk yang lingkungannya tertata rapi dan bersih.
 
Pemandangan pagi hari dari balkon apartemen

Saga Arashiyama Station

Ketemu beca Jepang di perjalanan menuju Bamboo Groves

Bamboo Groves, pohon bambunya tinggi dan tertata rapi

di antara ketinggian bambu.....lain kali kalo ke sini harus pakai baju yang warnanya colorfull biar kontras sama pohon bambunya....hehehe...

di kerindangan pohon bambu

selfie berempat di antara pohon bambu

mejeng dulu.....abaikan mas-mas yang disana...

perumahan sekitar Bamboo Groves


Makan Siang di Resto Halal Ayam Ya.
Selanjutnya dari Arashiyama kami menuju Kyoto Station. Dari stasiun kami jalan kaki sekitar 15 menit menuju Resto Halal Ayam Ya untuk makan siang dan sholat Duhur-Asar. Dari beberapa resto halal tempat kami makan di Tokyo dan Kyoto, mushola di Ayam Ya Kyoto ini yang paling representatif karena relatif luas, bersih, rapi dan terpisah antara tempat sholat laki2 dan perempuan. Makanan disini juga enak.

Mushola laki-laki dengan sejadah biru, kalau mushola perempuan sejadahnya merah. tempat wudhunya yang ada bangkunya itu.

salah satu menu ramen yang hangat, pedas dan yummy

ini penampakan resto-nya

 Osaka
Setelah maksi dan sholat di Resto Ayam Ya, kami kembali ke Kyoto Station untuk selanjutnya naik kereta menuju Osaka. Tujuan kami adalah ke area Dotonbori dan Shinsaibashi Suji. Dotonbori merupakan salah satu tujuan wisata populer di Osaka karena ini merupakan pusat belanja, hiburan dan wisata kuliner. Sedangkan Shinsaibashi merupakan area pusat perbelanjaan dan salah satu yang terkenal adalah Shinsaibashi Suji, suatu shopping arcade yang membentang sepanjang kurang lebih 600 meter dan terdapat butik-butik trendy, toko-toko retail, department stores. Tiba di Dotonbori kami langsung mencari Glico Man dan si kepiting Kani Doraku Crab Sign yang terkenal dan foto-foto di sana. Selanjutnya kami ke Shinsaibashi Suji menyusuri shopping arcade untuk cuci mata dan mampir ke toko 3Coins yang terkenal, dimana harga barang-barang disini masing-masing senilai 3 coins atau 300 Yen, recommended-lah kalau mau mencari oleh-oleh disini.
Dari  area Shinsaibashi, kami kembali naik kereta menuju Ferris Wheel untuk mencari toko souvenir milik nenek Yoko yang terkenal di kalangan backpacker. Setelah naik kereta dan turun di Stasiun Osaka-ko dilanjutkan berjalan kaki cukup jauh sampailah kami ke toko nenek Yoko yang bernama Green Gift Shop, namun agak kecewa karena barang-barang yang dijual tidak didisplay dengan baik  dan hanya ditumpuk begitu saja  jadi kelihatan kurang menarik. Akhirnya karena sudah berjalan cukup jauh dan supaya tidak pulang dengan tangan kosong, kami membeli tas kain khas Jepang sebanyak 3 buah dan diberi hadiah dompet kain khas Jepang juga sebanyak 3 buah. Alhamdulillah, terima kasih nenek Yoko. Nenek Yoko ini terkenal di kalangan backpacker karena keramahannya dan bisa berbicara dengan berbagai bahasa. Namun ketika kami ke tokonya, sepertinya nenek Yoko sedang kurang sehat karena terlihat lesu dan kurang semangat.
Dari toko Nenek Yoko selanjutnya kami naik kereta lagi untuk kembali ke Shin-Osaka Station dan karena sudah sore menjelang malam, kami langsung kembali ke Kyoto. Perjalanan kami hari ini diakhiri dengan cuci mata di toko-toko di sekitar stasiun dan belanja makanan untuk makan malam dan sarapan esoknya di convenience store dekat apartemen.
di dalam Kyoto Station yang berarsitektur modern

akhirnya ketemu juga sama si Glico Man

Kani Doraku crab sign

si kepiting Kani Doraku

Shinsaibashi Suji, shopping arcade yang selalu ramai

Kyoto Tower di seberang Kyoto Station