Check-out Kyoto
Pagi-pagi setelah beberes dan
packing, kami check-out meninggalkan apartemen untuk menuju Osaka. Sesampai di Osaka
Station kami menitipkan barang di locker. Kenapa gak langsung check-in di apartemen
di Osaka saja? Karena masih pagi sementara untuk check-in apartemen di Osaka baru
bisa setelah jam 15.00. Hari ini kami akan bolak balik Kyoto-Osaka-Kyoto-Osaka
menggunakan Shinkansen atau kereta JR yang sudah dicover oleh tiket JR Pass,
jadi gak masalah bolak balik toh perjalanan Kyoto-Osaka atau sebaliknya hanya
memakan waktu kurang lebih 15 menit.
Di depan apato (apartemen) di Kyoto saat mau check-out |
menuju Kyoto Station |
Pom bensin di Kyoto |
Kyoto Station.....sayonara Kyoto |
Osaka Castle
Sesampai di Osaka kami menuju
Osaka Castle yang terletak di distrik Chuo-ku. Castle yang merupakan salah satu
landmark kota Osaka ini dikelilingi oleh taman yang indah yaitu Osaka Castle
Park yang ditumbuhi oleh pohon-pohon sakura dan saat musim semi menjadi salah
satu lokasi hanami. Castle ini juga dikelilingi oleh dua lapis tembok tinggi
yang dikelilingi dua lapis parit lebar. Osaka Castle mulai dibangun tahun 1583
oleh Toyotomi Hideyoshi pada zaman Sengoku di bekas reruntuhan kuil Honganji
dan bangunan yang sekarang merupakan hasil rekonstruksi karena bangunan asli
hancur akibat perang dunia II.
Kami masuk area castle melalui gerbang Otemon
yang merupakan gerbang utama untuk masuk ke seluruh komplek istana, selanjutnya
masuk ke area bagian dalam melalui Sakuramon Gate, dinamai demikian karena di
sekitar gerbang ini terdapat pohon-pohon sakura. Di depan pintu gerbang
Sakuramon terdapat jembatan yang menjembatani parit kering. Kali ini kami tidak
masuk ke dalam castle, hanya melihat-lihat dari luar saja. Di sekitar castle
juga terdapat kios-kios cendera mata.
Gedung NHK di Osaka |
Gedung NHK Osaka |
Parit dan tembok yang mengelilingi castle |
di taman menuju castle |
di depan pintu gerbang utama |
Otemon Gate |
Sakuramon Gate, dinamakan demikian karena di kanan kiri ditumbuhi pohon sakura |
Osaka Castle |
Osaka Castle yang anggun |
Osaka Castle dari dekat.....cantik ya..... |
Maksi di Ayam Ya (lagi) dan ke Shinsaibashi Suji (lagi)
Setelah puas berjalan-jalan di
sekitar castle kami kembali ke stasiun
kemudian menuju Kyoto untuk makan siang di Resto Ayam Ya yang menjadi favorit
kami di Kyoto. Sehabis makan kami berjalan-jalan dan cuci mata di toko-toko di
sekitar Stasiun Kyoto.
Sehabis makan dan cuci mata di
toko-toko di sekitar Stasiun Kyoto, kami say goodbye dengan Kyoto karena akan
ke Osaka dan malam itu kami akan menginap di Osaka.
Sampai di Osaka karena masih sore
kami kembali jalan-jalan di sekitar Shinsaibashi Suji untuk cuci mata dan
membeli beberapa barang yang kami perlukan.
Menjelang malam kami check-in
apartemen untuk beristirahat dan mempersiapkan diri (packing) karena besoknya
kami akan kembali ke tanah air.
salah satu menu di Ayam Ya yang enak banget |
Sertifikat Halal Resto Ayam Ya |
Di depan Resto Ayam Ya |
Mejeng di depan salah satu toko di Kyoto Station |
bus hop-on hop-off di depan Kyoto Station |
Akhirnya Pulaaannnggg.....
Keesokan harinya, 25 Sep 2016,
pagi-pagi kami sudah bersiap-siap untuk kembali ke tanah air. Setelah check out
apartemen, kami berjalan kaki menuju Osaka Station sambil menyeret koper yang
jumlahnya bertambah....hehe....karena masih pagi, jadi jalanan masih sepi....
Sampai stasiun kami menunggu
kereta JR Haruka yang akan membawa kami ke Kansai International Airport.
Perjalanan ke Kansai International Airport selama kurang lebih 1 jam 20 menit dan masih
dicover oleh tiket JR Pass kami. Sampai di airport kami langsung check-in dan
proses imigrasi yang berlangsung lancar. Karena masih ada waktu, kami
jalan-jalan ke toko-toko duty free yang ada di airport sekedar cuci mata dan
membeli sedikit oleh-oleh. Tapi sayang, kami lupa foto-foto di airport.
Akhirnya tiba juga pesawat kami
berangkat meninggalkan Kansai International Airport.
Selamat tinggal Jepang,
alhamdulillah bertambah pengalaman kami selama di sini. Selama perjalanan kami
menjadi tim yang kompak, si kakak pede dan gesit sekali mengurus segala
sesuatunya dan menjadi guide dengan berbekal google maps , si adik juga sangat membantu kakak. Ibu bagian menyiapkan sarapan & makan malam dan bapak bagian mencuci pakaian & menyetrika. Alhamdulillah dengan berbekal google maps kami gak pakai nyasar-nyasar. Kami
pulang membawa kenangan manis.......Insya Allah di lain waktu kami berkesempatan
ke Jepang lagi karena masih banyak tempat yang belum dikunjungi....sayonara....
Penutup
Sebelum mengakhiri kisah perjalanan ini, mari kita hitung untungkah atau rugikah membeli tiket JR Pass?
Semula sempat ragu untuk membeli
tiket JR Pass karena harganya lumayan mahal (29.110 Yen perorang untuk
perjalanan 7 hari atau dengan kurs saat itu sekitar Rp. 3,7 juta).
Tapi benarkah mahal? Mari kita
hitung kalau membeli tiket Shinkansen eceran selama bepergian ke beberapa kota :
Tokyo – Yokohama (pp) = 2.750 Yen
+ 2.960 Yen = 5.710 Yen
Tokyo – Kyoto = 13.910 Yen
Kyoto – Himeji = 5.590 Yen
Himeji – Hiroshima = 8.500 Yen
Hiroshima – Kyoto = 11.410 Yen
Kyoto – Osaka - Kyoto = 3.020 Yen + 2.810 Yen = 5.830 Yen
Kyoto – Osaka – Kyoto – Osaka = 3.020
Yen + 2.810 Yen + 3.020 Yen = 8.850 Yen
Osaka – Kansai = 2.850 Yen
Total = 62.650 Yen atau sekitar
Rp.7,9 juta.
Jadi masih untung banyak
ya......Rp 3,7 juta vs Rp 7,9 juta atau “untung” Rp. 4,2 juta.
Itu masih belum dihitung dengan
tiket yang dipakai untuk transportasi dalam kota karena beberapa jalur dalam
kota juga bisa menggunakan tiket JR
Pass. Kalau mau dimaksimalkan lagi juga bisa, tadinya kami mau sampai ke Kokura
di P. Kyushu yang masih dicover oleh JR Pass kami, tapi karena berdasarkan
weather forecast di Kokura akan ada badai akhirnya kami gak jadi ke sana.
Jadi....jangan ragu ya untuk
membeli tiket JR Pass kalau ke Jepang lagi dengan catatan jika ingin bepergian ke beberapa kota karena pasti lebih untung.
waktu beli tiket JR Pass di sini dapat bukti seperti ini dan nanti ditukar dengan tiket JR Pass |
Ini tiket JR Pass-nya |
ini semacam boarding pass jika kita booking seat |