Selasa, 16 Agustus 2016

SETELAH EMPAT TAHUN BERLALU

Menjalani Whole Body Scanning

4 tahun yang lalu atau tahun 2012 aku menjalani total thyroidectomy dilanjutkan dengan ablasi radioaktif untuk menghabiskan dan menghancurkan sel-sel cancer thyroid yang masih bersemayam di tubuhku.
Setahun setelah total thyroidectomy atau 6 bulan pasca ablasi, aku menjalani whole body scan (WBS) untuk melihat apakah masih ada sisa-sisa sel cancer di tubuhku, dan alhamdulillah hasil WBS saat itu menunjukkan bahwa tubuhku sudah bersih dari sel-sel cancer.
Seharusnya WBS dilakukan rutin minimal setahun sekali untuk mendeteksi secara dini jika ada sisa sel cancer thyroid atau jika sudah metastase ke organ tubuh lain, sehingga bisa ditangani sejak dini juga.
Namun karena sesuatu dan lain hal, antara lain kepindahan pekerjaanku kembali ke unit, juga karena aku merasa baik-baik saja, maka akhirnya selama 3 tahun aku tidak melakukan WBS. Selain itu ada juga rasa malas melakukan WBS karena harus berpuasa  levotiroksin untuk persiapan WBS selama kurang lebih 3 minggu.
Pengalaman sebelumnya saat akan menjalani ablasi dan WBS sehingga harus berpuasa levotiroksin selama 3 - 5 minggu, kondisi tubuhku rasanya seperti nano-nano.....berjuta rasanya. Kondisi tubuh jadi gak karuan, lemas sampai seperti tak bertulang, ngantuk sepanjang hari, berat badan naik, emosi gak stabil, seperti masuk angin terus menerus, kalau kecapekan maka setelahnya badan seperti habis digebuki......padahal aku harus tetap bekerja.....bisa dibayangkan bagaimana beratnya.
Selain itu juga harus menghindari seafood, mengurangi garam beryodium, gak boleh pakai obat gosok/balsem, gak boleh makan obat yang mengandung mint/mentol, gak boleh minum jamu-jamuan dan ada beberapa pantangan lagi.
Kalau badan masuk angin kan paling enak digosok pakai balsem atau minum jamu tolak angin....nah itu termasuk yang gak boleh....jadi bayangin aja, badan sakit-sakit semua karena masuk angin tapi dibiarin aja.....gak dikasih obat gosok, gak minum tolak angin.....berjuta rasanya kan.....
Kenapa kondisi tubuh bisa sampai seperti itu? Ya karena tanpa levotiroksin (hormon tiroid sintetis) maka metabolisme tubuh terganggu.....jadi hampir semua sel tubuh juga ikut terganggu.... begitulah....betapa pentingnya hormon tiroid......
Tapi setelah 3 tahun tanpa menjalani WBS, akhirnya aku berpikir dan ketakutan sendiri, bagaimana kalau ternyata sel-sel cancer tiroid di tubuhku tumbuh lagi dan bermetastase ke organ lain seperti yang dialami beberapa temanku? Kalau sampai tumbuh lagi atau metastase ke organ lain maka harus ablasi lagi.....membayangkan ablasi lagi membuatku sedih.....membayangkan diisolasi selama beberapa hari....duuhh.....

Akhirnya saat cuti di bulan Mei yang lalu, aku mampir ke Kedokteran Nuklir RSPP, minta dijadwalkan WBS. Aku dibuatkan jadwal sebagai berikut : mulai tgl 23 Juli puasa levotiroksin, 10 Ags ambil darah untuk cek TSHs, Tg dan anti Tg serta ditetes iodine I-131, kemudian tgl 11 Ags dilakukan WBS.
Kenapa dari Mei baru mulai puasa levotiroksin di bulan Juli? Karena bulan Juni – Juli kan Ramadhan kemudian Lebaran dan aku gak mau puasa levotiroksin di bulan Ramadhan, takut gak kuat.
Selanjutnya tgl 23 Juli mulailah aku puasa levotiroksin. Saat puasa, kadang tubuhku seharian strong, aku bisa beraktivitas seperti biasa tanpa kendala lemas atau pusing atau apalah. Tapi kadang seharian badanku lemas, terasa kedinginan sampai gemetaran. Pernah juga saat itu ada training seharian diselingi izin ke luar untuk melayat, malamnya badanku sakit dan pegal-pegal seperti habis digebuki. Masuk minggu ketiga puasa levotiroksin badanku rasanya masuk angin terus menerus, duuhh....rasanya .....cuma sesama survivor cancer tiroid yang mengerti.....
Tapi bagaimanapun juga, aku gak menyerah dengan kondisi tubuh yang up and down seperti itu.....aku bisa menyelesaikan puasa levotiroksinku.
Dan akhirnya tgl 10 Ags 2016 darahku diambil untuk cek TSHs, Tg dan anti Tg serta ditetes Iodine 131 sebagai cairan kontras untuk pemeriksaan WBS besoknya.
Keesokan harinya tgl 11 Ags 2016 dilakukan WBS. Selama proses scanning ......dalam keadaan diam gak boleh bergerak selama kurang lebih 45 menit, aku gak henti berzikir dan berdoa mengharapkan hasil terbaik. Aku pasrahkan semua kepada Allah Yang Maha Kuasa, karena hanya dari kasih sayang Allah semata lah kita bisa sehat dan sembuh, kita manusia hanya bisa berikhtiar semaksimal mungkin.
Setelah menunggu hasilnya selama satu jam, dengan perasaan harap-harap cemas,  aku dipanggil dan diberikan hasil cek darah dan WBS. Alhamdulillah ya Allah, Engkau Maha Baik, hasil cek darah dan WBS ku baik semua, artinya tidak ditemukan sel-sel cancer tirod di tubuhku..... alhamdulillah..... alhamdulillah.....plong rasanya.....
Hasil lengkapnya sebagai berikut :
Hasil cek darah : tiroglobulin RIA 3.25 ng/mL dan anti-tiroglobulin 3.13 IU/mL.
Hasil WBS : tidak tampak sisa jaringan tiroid fungsional di lapang tiroid dan organ non-fisiologis lain.
Disertai saran untuk pemeriksaan berikutnya :
cek lab kadar TSHs pada 5 Sep 2016
cek lab Tg, anti-tiroglobulin antibodi pada 6 Feb 2017 tanpa puasa levotiroksin
cek lab kadar Tg, ATA dan pencitraan whole body pada 9 Ags 2017 dengan puasa levotiroksin mulai 24 Juli 2017.
Terima kasih Dr Ryna dan staf Kedokteran Nuklir RSPP yang telah melakukan pemeriksaan dan memberikan saran-saran untukku.


saat discanning

saat discanning

hasil cek darah dan WBS

Bagaimana Hasilnya Bisa Baik?
Ada beberapa teman sesama pejuang tiroid yang menanyakan apa kiatnya supaya hasilnya bisa baik terus dengan hanya sekali ablasi dan 3 tahun gak wbs? Terutama adalah bagaimana pola makanku, apakah ada pantangan tertentu? Karena selama ini banyak sekali yang bilang gak boleh makan ini atau itu, sampai-sampai takut makan makanan tertentu padahal itu cuma mitos yang belum diketahui bagaimana kebenarannya.
Kalau aku hanya menuruti apa kata dokter. Dokter onkologi bilang gak ada pantangan makanan apa-apa, pesannya hanya jangan berlebihan aja. Dokter nuklir bilang kurangi seafood, coklat, brokoli, kembang kol, daun singkong dan garam beryodium, pokoknya makanan yang mengandung yodium tinggi karena makanan cancer tiroid adalah yodium, beda dengan cancer-cancer yang lain. Yang perlu diperbanyak dan harus ada setiap hari adalah buah dan sayur segar.
Jadi aku hanya mengurangi makanan yang disebutkan tadi.....ingat ya....mengurangi....bukan tidak sama sekali. Jadi aku  tetap makan seafood atau coklat sekali-sekali..... namanya orang palembang mana bisa gak makan seafood (baca pempek....karena pempek kan pakai ikan dan biasanya pakai ikan laut seperti tenggiri, dll). Toh gak tiap hari juga makan pempek, ikan laut, cumi, udang atau kepiting.....hanya sekali-sekali dan gak banyak juga yang dimakan.
Untuk memasak juga masih pakai garam beryodium tapi kadarnya dikurangi.  Selain itu juga mengurangi makanan berpengawet, makanan kalengan, fastfood, msg,  minuman bersoda, tapi makanan-makanan ini sebenernya bukan perlu dihindari oleh penderita gangguan tiroid saja tapi orang yang sehatpun sebaiknya menjauhi makanan-makanan yang tidak sehat ini.
Bagaimanapun juga tubuh kita perlu nutrisi berupa karbohidrat, protein nabati & hewani, serat, lemak, vitamin, mineral, dalam proporsi yang seimbang. Meniadakan salah satu komponen tadi akan membuat nutrisi kita gak seimbang dan boleh jadi akan menyebabkan masalah kesehatan lain.
Jadi apa batasannya? Ya ikuti sunnah saja.....berhenti makan sebelum kenyang alias makan secukupnya, tidak berlebihan, apapun jenis makanannya dan yang paling penting adalah makanan tersebut harus halal dan terjaga kebersihannya.
Apakah aku makan herbal-herbal tertentu atau menjalani terapi alternatif lain seperti yang banyak diiklankan dan disarankan oleh teman-temanku, yang katanya bisa mengobati kanker, yang katanya kalau makan herbal tertentu atau ikut terapi alternatif tertentu gak perlu lagi makan levotiroksin? No.....aku termasuk orang yang gak percaya dengan pengobatan herbal atau alternatif, untuk pengobatan aku lebih memilih secara medis. Sudah banyak bukti bahwa orang yang menolak pengobatan medis dan memilih herbal atau terapi alternatif dan menghentikan pengobatan secara medis ternyata bukan makin baik dan sembuh namun tingkat/stadium kanker nya makin parah dan ketika memilih kembali ke pengobatan medis ternyata sudah terlambat.
Hal lain yang aku jaga adalah istirahat cukup, jangan terlalu capek beraktivitas, jangan tidur kemalaman, karena tubuh punya hak untuk istirahat.
Tapi semuanya kembali pada pribadi masing-masing, semua punya pilihan masing-masing. Aku yakin yang Maha Menyembuhkan itu hanya Allah semata dan aku memilih menjalankan ikhtiar untuk kesembuhan secara medis diiringi doa yang gak putus agar ikhtiarku diredhoi oleh Allah swt.
Mudah-mudahan jalan yang aku pilih ini bisa membuatku tetap sehat dan mudah-mudahan pemeriksaanku tahun depan dan tahun seterusnya hasilnya selalu baik seperti yang diharapkan.....aamiin ya robbal alamin....